Sidoarjo (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur menaikkan status bencana di kabupaten setempat dari siaga menjadi tanggap darurat dan akan dibuka sampai dengan dua pekan kedepan.
Kepala BPBD Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Dwijo Prawito, Rabu mengatakan, peningkatan status tersebut berdasarkan rapat yang dilakukan bersama dengan pemerintah kabupaten setempat.
"Per hari ini, kami naikkan statusnya menjadi tanggap darurat," ujarnya di Sidoarjo, Rabu.
Ia mengemukakan, kenaikan status tanggap darurat berkenaan dengan kehidupan dan penghidupan masyarakat Sidoarjo di mana sudah tiga hari lalu di kawasan Porong Sidoarjo terendam banjir.
"Bahkan, sejak kemarin sudah ada penambahan kecamatan yang tergenang banjir. Bukan di Porong, tetapi juga di Kecamatan Tanggulangin, dan Candi," ujarnya.
Ia mengatakan, dalam status bencana tanggap darurat ini, pihaknya juga akan membuat posko bencana ditiga titik lokasi yakni di Kecamatan Porong, Tanggulangin dan Candi.
"Di Porong, Posko bencana dititik fokuskan di desa Candi pari. Sedangkan di Tanggulangin akan menbuka posko di pasar wisata, dan di Kecamatan Candi posko bencana di titik fokuskan di desa Sumorame da n desa Kalipecabean," katanya.
Sementara itu, kata dia, warga belum ada yang bersedia menempati posko, mereka masih tinggal di rumah saudaranya masing-masing.
"Meski demikian BPBD tetap menyiapkan barang-barang yang dibutuhkan warga, seperti sembako, air bersih, perahu karet dan mobil MCK (Mandi Cucu Kakus) yang dikirim dari BPBD Propinsi," katanya.
Sebelumnya, sebagian wilayah di Kecamatan Porong Sidoarjo terendam banjir selama empat hari terakhir, hingga menyebabkan Jalan Raya Porong terputus akibat banjir. Selain itu, banjir ini juga mengakibatkan rel kereta api yang ada di sisi Jalan Raya Porong juga terendam banjir dengan ketinggian sekitar satu meter. Akibatnya, sejumlah jadwal perjalanan kereta api yang biasa melintas di wilayah tersebut menjadi terganggu.(*)