Sidoarjo (Antara Jatim) - Menteri Perindustrian Republik Indonesia Airlangga Hartarto meminta
pelaku industri kecil dan menengah untuk memanfaatkan secara maksimal
teknologi berbasis internet guna memasarkan produknya.
"Saat ini sudah memasuki era digital, oleh karena itu pemerintah
mendorong kepada pelaku IKM untuk beralih memasarkan produk mereka
melalui internet," katanya di sela pembukaan workshop "E-Smart IKM" yang
berlangsung di salah satu hotel di Sidoarjo, Senin.
Ia mengemukakan, kegiatan ini diselenggarakan untuk mendorong dan
pengembangan IKM supaya manfaatkan kekinian teknologi dalam rangka
menghadapi revolusi digital.
"Saat ini merpaakan bagian revolusi industri yang berawal dari
mesin uap, mobil, otomasi produksi, dan juga robotik database berbasis
industrial," ujarnya.
pelaku industri kecil dan menengah untuk memanfaatkan secara maksimal
teknologi berbasis internet guna memasarkan produknya.
"Saat ini sudah memasuki era digital, oleh karena itu pemerintah
mendorong kepada pelaku IKM untuk beralih memasarkan produk mereka
melalui internet," katanya di sela pembukaan workshop "E-Smart IKM" yang
berlangsung di salah satu hotel di Sidoarjo, Senin.
Ia mengemukakan, kegiatan ini diselenggarakan untuk mendorong dan
pengembangan IKM supaya manfaatkan kekinian teknologi dalam rangka
menghadapi revolusi digital.
"Saat ini merpaakan bagian revolusi industri yang berawal dari
mesin uap, mobil, otomasi produksi, dan juga robotik database berbasis
industrial," ujarnya.
Ia mengemukakan, dengan internet maka pelaku IKM bisa memperluas pasar mereka atau bahkan bisa menembus pasar luar negeri.
"Diharapkan dengan adanya bekerja dengan digital ini akses bisnis
usaha kecil bisa langsung ke pasar dan bisa dimonitor langsung oleh
kementerian baik itu dari jumlah produknya atau juga yang lainnya,"
ujarnya.
Untuk kegiatan yang di Sidoarjo ini, kata dia, diikuti oleh
sebanyak 125 pelaku usaha kecil dan sampai dengan saat ini sudah ada
lebih dari 800 IKM yang telah mengikuti kegiatan workshop tersebut.
"Selain memberikan pelatihan tentang pemanfaatan penggunaan
`e-smart IKM` kami juga akan melakukan pendampingan supaya para pelaku
IKM ini bisa memperluas pelaku usaha," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Soekarwo yang hadir dalam
kegiatan ini mengatakan, Jawa Timur sangat cocok untuk dijadikan sebagai
kantor pusat pelaku usaha.
"Hal ini karena Jawa Timur berada di pusat atau tengah-tengah
Indonesia. Selain itu, Jawa Timur juga juga menjadi pintu masuk dari
Indonesia bagian timur," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal IKM Kemenperin, Gati
Wibawaningsih mengatakan, kegiatan seperti ini juga diselenggarakan
tersebar di antaranya Bandung, Banjar Negara, Purbalingga, Pelambang,
Lampung Balikpapan, NTB, Tasikmalaya Sidoarjo.
"Diharapkan pada akhir tahun 2019 sebanyak 10 ribu IKM telah
mengikuti `workshop e-smart IKM` dengan 30 ribu produk memasuki pasar
digital," ujarnya.(*)
"Diharapkan dengan adanya bekerja dengan digital ini akses bisnis
usaha kecil bisa langsung ke pasar dan bisa dimonitor langsung oleh
kementerian baik itu dari jumlah produknya atau juga yang lainnya,"
ujarnya.
Untuk kegiatan yang di Sidoarjo ini, kata dia, diikuti oleh
sebanyak 125 pelaku usaha kecil dan sampai dengan saat ini sudah ada
lebih dari 800 IKM yang telah mengikuti kegiatan workshop tersebut.
"Selain memberikan pelatihan tentang pemanfaatan penggunaan
`e-smart IKM` kami juga akan melakukan pendampingan supaya para pelaku
IKM ini bisa memperluas pelaku usaha," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Soekarwo yang hadir dalam
kegiatan ini mengatakan, Jawa Timur sangat cocok untuk dijadikan sebagai
kantor pusat pelaku usaha.
"Hal ini karena Jawa Timur berada di pusat atau tengah-tengah
Indonesia. Selain itu, Jawa Timur juga juga menjadi pintu masuk dari
Indonesia bagian timur," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal IKM Kemenperin, Gati
Wibawaningsih mengatakan, kegiatan seperti ini juga diselenggarakan
tersebar di antaranya Bandung, Banjar Negara, Purbalingga, Pelambang,
Lampung Balikpapan, NTB, Tasikmalaya Sidoarjo.
"Diharapkan pada akhir tahun 2019 sebanyak 10 ribu IKM telah
mengikuti `workshop e-smart IKM` dengan 30 ribu produk memasuki pasar
digital," ujarnya.(*)
Video oleh: Indra Setiawan