Bojonegoro (Antara Jatim) - Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Bojonegoro, Jawa Timur,
Agus Supriyanto mengatakan para pelaku usaha kecil dan menengah di
daerah ini kesulitan memasarkan produksi.
"Kami selama ini menerima keluhan dari para pelaku UKM selalu
kesulitan dalam memasarkan produksinya," kata dia, dalam "workshop"
pemasaran berbasis digital dengan tema "Business Development With
Digital Marketing" di Bojonegoro, Kamis.
Oleh karena itu, menurut dia, "workshop" yang digelar bekerja sama
dengan Google Indonesia, Inovatif dan Kreatif melalui Kolaborasi
Nusantara (Ikkon) daerah setempat dengan tujuan untuk menyosialisasikan
konsep pemasaran melalui teknologi digital kepada pelaku UKM
"Kami mengharapkan setelah ini pelaku UKM juga industri kecil
menengah (IKM) dan pelaku industri kreatif bisa berubah menuju pemasaran
digital agar bisa memperoleh konsumen," kata dia menegaskan.
Pada kesempatan itu, perwakilan Google Indonesia Ardianto
mengharapkan semua orang bisa paham digital sekaligus mampu memanfaatkan
secara efektif. Sebab, sekarang pemasaran semua produk melalui
teknoligi digital.
"Sangat disayangkan apabila teknologi dan kesempatan yang sudah tersedia ini dilewatkan begitu saya," katanya.
Apalagi, lanjut dia, manfaat dari pemasaran produk secara digital,
yakni meningkatkan pendapatan dan penjualan, memperoleh pelanggan baru,
dan bisa meningkatkan hubungan pelanggan.
Google Indonesia, lanjut dia, membuat program digital agar
masyarakat indonesia, terutama sektor industri UKM bisa memanfaatkan
layanan pemasaran secara digital sebagai media bisnis.
Dengan demikian, katanya, pemasaran UKM tidak hanya sebatas di
toko, tetapi bisa melalui toko online sehingga peluang pemasaran bisa
semakin luas. Diharapkan kedepan pelaku IKM, UKM dan pelaku industri
kreatif bisa mendapatkan pelanggan baru.
Perwakilan Inovatif dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara
(Ikkon) Bojonegoro Suci Apriani menambahkan pelaku UKM sekarang bisa
membuat laman sederhana yang tersedia di google bisnis untuk memasarkan
produksinya.
Industri konomi kreatif di Bojonegoro, lanjut dia, bisa lebih
berkembang, apabila IKM dan UKM memiliki pengetahuan yang cukup tentang
dunia digital.
"Produk-produk yang dihasilkan nantinya bisa dipasarkan
seluas-luasnya lewat media sosial maupun teknologi digital lainnya tanpa
bingung memikirkan tempat berjualan," kata dia menjelaskan.
Dalam "workshop" itu dihadiri para pelaku industri kreatif ,
pelajar, akademisi, guru, relawan teknologi informasi dan komunikasi
(RTI) dan masyarakat umum. (*)
Disperinaker: UKM Bojonegoro Kesulitan Memasarkan Produksi
Kamis, 14 September 2017 19:46 WIB
Kami selama ini selalu menerima keluhan dari para pelaku UKM selalu kesulitan dalam memasarkan produksinya.