Surabaya (Antara Jatim) - Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) di wilayah Jawa Timur masing-masing menyiapkan sekitar 200 ribu kartu nontunai sebagai persiapan penerapan kewajiban seluruh pengguna jalan tol melakukan transaksi nontunai pada Oktober 2017.
Kepala Divisi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah Bank Indonesia (BI), Titien Sumartini di Surabaya, Selasa mengatakan penyediaan kartu nontunai akan dilakukan di sejumlah pintu tol yang ada di wilayah Jatim.
"Lebih dari 200 ribu kartu disiapkan masing-masing perbankan yang terhimpun dalam Himbara, hal itu berdasarkan prediksi lalu lintas tol yang ada di Jatim," kata Titien, menjelaskan.
Titien mengatakan, total penyediaan kartu sudah sangat mencukupi karena sistem yang akan diterapkan adalah dengan satu kartu bisa berfungsi di semua pintu tol.
"Asumsinya satu kendaraan mempunyai satu kartu, karena sistem yang akan diberlakukan di setiap pintu tol seperti itu. Namun apabila setiap mobil mempunyai lebih dari satu tidak masalah," katanya.
Ia mengatakan, volume kendaraan di tol yang diprediksi sangat tinggi menggunakan transaksi nontunai adalah di wilayah Waru, sebab sesuai kebutuhan yang dihitung total peredaran kartu mencapai 200 lebih per hari.
"Jadi penyediaan 200 ribu kartu di Jatim sudah sangat mencukupi, dan idealnya satu kartu satu orang sudah sangat cukup," katanya.
Titien menjelaskan, nantinya setelah pemberlaukan aturan juga akan masih dilakukan evaluasi setiap minggunya, melalui koordinasi dengan Himabara dan pihak terkait seperti Jasa Marga, dan Dinas Perhubungan.
"Penjualan kartu kini juga telah kami siapkan di setiap pintu tol, dan kami akan terus melakukan kampanye besar-besaran melalui baliho dan spanduk terkait aturan ini," katanya.
Sebelumnya, Humas Jasa Marga Tol Surabaya-Gempol, Agus Tri Antyo mengatakan pintu tol yang telah dipasang sistem alat pembayaran nontunai mencapai 68 pintu, sisanya sudah terdapat alat tersebut dengan jumlah 30 pintu atau "Gerbang Tol Otomatis" (GTO).
"Alat itu sudah kami pasang sebagai kesiapan penerapan aturan itu, artinya saat ini kami sudah siap 100 persen menerapkan transaksi nontunai di setiap gerbang pintu tol Surabaya Gempol," katanya.
Agus mengaku akan melarang pengguna jalan tol masuk tanpa disertai kartu elektronik pada Oktober 2017, sehingga bagi pengendara yang tidak mempunyai kartu transaksi nontunai, otomatis dilarang masuk.
Sebagai antisipasi kemacetan yang akan terjadi di pintu tol pada awal Oktober 2017, Agus mengaku telah bekerja sama dengan pihak kepolisian, dinas perhubungan dan pihak perbankan dengan menempatkan sejumlah petugas di gerbang atau pintu masuk tol.(*)