Lumajang (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur menjadikan tujuh desa dalam "pilot project" atau percontohan "Aplikasi Sistem Administrasi Desa" (ASAD) yang berbasis dalam jaringan (daring) dengan menggelar lokakarya dan pelatihan sistem informasi desa.
"Aplikasi tersebut dikenalkan kepada tujuh desa di Lumajang oleh Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (KOMPAK) sebagai pilot project yakni Desa Pasirian, Kalibendo, Gondoruso, Condro, Pakel, Wonokerto dan Desa Gucialit," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Lumajang Patria Hastiadi di Lumajang, Rabu.
DPMD Kabupaten Lumajang mengadakan lokakarya dan pelatihan sistem informasi desa kepada tujuh desa yang menjadi percontohan ASAD di aula Hotel Miratu SMK Negeri 2 Lumajang selama tiga hari, mulai 5-7 September 2017.
"Adanya aplikasi itu untuk penguatan kualitas pelayanan publik desa, data-data dan dokumen surat menyurat untuk pelayanan publik desa akan lebih akurat dan cepat didapat, sehingga kualitas pelayanan publik desa meningkat," katanya.
Menurutnya "ASAD" sangat bermanfaat bagi pemerintah desa dan juga pemerintah daerah, sehingga perlu dikembangkan dan dibangun desa dengan sistem informasi berbasis daring tersebut.
"Kami bekerjasama dengan KOMPAK untuk tujuh desa rintisan itu. Aplikasi Sistem Administrasi Desa berbasis daring tersebut nantinya akan menjadi kewajiban bagi seluruh desa karena mau tidak mau tuntutan teknologi informasi dalam administrasi penyelenggaraan pemerintahan harus dilakukan," tuturnya.
Ia berharap proses penyelenggaran pemerintahan dan pembangunan di tingkat desa bisa meningkat dengan mengembangkan sistem aplikasi administrasi desa berbasis daring, sehingga dapat mempercepat pembangunan desa setempat.
"Kalau desa sudah semakin siap, lebih maju dengan memakai sistem itu, maka harapannya akan lebih mempermudah dalam perencanaan pembangunan, pelaksanaan pembangunan, mempertanggungjawabkan seluruh kegiatan pemerintahan di desa, memudahkan bertukar informasi dari desa, jaring aspirasi masyarakat, promosi potensi daerah dan juga bisa bersinergi dengan program-program lain dari berbagai macam bidang pembangunan melalui sistem itu," katanya.
Sementara Pendamping dari Program KOMPAK Lumajang Nurul Afandi mengatakan kegiatan lokakarya dan pelatihan itu bertujuan menyiapkan pemerintah daerah dalam sistem informasi desa baik dari aspek anggaran, regulasi, sarana prasarana dan pemanfaatan data untuk sistem informasi desa.
"Keberadaan teknologi informasi saat ini sudah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat, mengingat berbagai informasi dan perkembangan teknologi terus berkembang pesat. Hal itu tentunya perlu dikembangkan di seluruh pelosok negeri termasuk desa dengan menggunakan Aplikasi Sistem Administrasi Desa berbasis daring," ujarnya.(*)