Malang (Antara Jatim) - Sebanyak 12 diplomat asing yang mengikuti program belajar bahasa dan budaya Indonesia selama sebulan penuh di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengikuti upacara memperingati HUT kemerdekaan Ke-72 Republik Indonesia di kampus setempat, Kamis.
Ke-12 diplomat asing tersebut, berasal dari 10 negara, yakni Jepang, Afrika Selatan, Iran, Kamboja, Kazakhstan, Papua Nugini, Spanyol, Kolombia, Srilanka, dan Laos. Program pembelajaran bahasa dan budaya Indonesia yang mereka ikuti di UMM bakal berakhir 31 Agustus 2017.
Salah seorang diplomat dari Jepang Shunya Asanyo, usai mengikuti upacara peyaan HUT Ke-72 Kemerdekaan RI mengatakan mengikuti upacara kemerdekaan di Indonesia sangat berkesan karena dari runtutan acaranya sangat berbeda dari upacara di Jepang.
"Kalau di Indonesia pesertanya lebih banyak dan dilengkapi dengan lagu-lagu yang bersentuhan dengan perjuangan. Kalau durasi waktunya hampir sama," kata diplomat muda yang bakal ditempatkan di Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia tersebut.
Shunya mengaku dirinya akan berupaya menjalin hubungan dan berbaur dengan masyarakat Indonesia. "Kami berharap hubungan yang sudah baik antara Jepang dengan Indonesia ini, ke depan akan lebih erat lagi," ucapnya.
Ketika ditanya kesannya selama mengikuti program belajar bahasa dan budaya Indonesia di Malang, khususnya UMM, Shunya mengemukakan apresiasinya yang sangat bagus. Namun, untuk tempat tinggal, Shunya lebih memilih Malang daripada Jakarta karena Malang lebih tenang dan lingkungan maupun udaranya lebih bagus.
Shunya merupakan satu dari banyak diplomat yang ditugaskan di Indonesia untuk menjaga jalinan kerja sama serta hubungan baik antarnegara. Shunya sudah belajar kebudayaan Indonesia selama 1 bulan dan bahasa Indonesia selama 6 bulan, bahkan sekarang bisa berbicara Bahasa Indonesia.
Sementara itu, dalam upacara HUT Ke-72 Kemerdekaan RI di kampus III UMM, Wakil Rektor 2 Dr Nazaruddin Malik selaku inspektur upacara mengatakan umat Islam adalah tonggak penggerak bangsa dan negara. "Gerakan Islam seperti Muhammadiyah juga berperan dalam gerakan perjuangan sebelum dan sesudah proklamasi. Itu dibuktikan dalam Piagam Jakarta," ujarnya.
UMM sebagai perguruan tinggi, lanjutnya, juga terus berkonsolidasi dan membangun mekanisme kerja yang terbaik dengan harapan perjuangan UMM juga memberikan sumbangsih untuk kemajuan negara. "Kami juga ingin berperan aktif dalam membangun bangsa ini 'dari Muhammadiyah untuk Negeri'," katanya.
Usai upacara, seluruh peserta sarapan pagi ang telah disediakan panitia dan selanjutnya mengikuti erbagai lomba, seperti lomba karaoke, memakai bakiak secara berjamaah.(*)
UMM Libatkan Diplomat Asing Ikuti Upacara HUT Kemerdekaan
Kamis, 17 Agustus 2017 10:29 WIB