Surabaya (Antara Jatim) - Mahasiswi Teknik Elektro Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
(UKWMS), Maria Angela Kartika menciptakan alat hidroponik yang mampu
menutrisi tanaman dan mengendalikan kadar air secara otomatis guna
pemanfaatan lahan untuk penguatan sektor pertanian.
Angela di Kampus UKWMS, Rabu, mengatakan alat tersebut dinamakan
Otomatis Sistem Hidroponik NFT yang diklaim dapat menekan biaya produksi
untuk penanaman sayur.
"Keunggulannya lebih hemat di listrik karena pompa yang ada di bawah
alat akan terus menyala untuk mengairi. Dari listrik yang ditekan itu
tidak akan habis banyak tapi tanaman tetap tersuplai air, makanya pakai
tandon atas," kata mahasiswi semester VIII.
Dia menjelaskan adanya pompa hanya untuk mengurusi tandon atas.
Begitu tandon penuh, otomatis pompa akan mati. Selain itu, alat ini
mampu menyeimbangkan kadar kepekatan nutrisi atau pupuk.
"Ada range tertentu yang harus dipenuhi agar tumbuh maksimal. Selama
ini dilakukan secara manual. TDS meter diikat secara manual. Dengan
alat ini bisa dilakukan secara otomatis," tuturnya.
Cara kerja alat itu, kata dia, cukup sederhana. Pada penampungan
bawah alat ada sensor TDS meter yang bertujuan untuk mengukur kepekatan.
Jika terlalu pekat maka air akan bertambah secara otomatis.
"Di bagian alat ada penampungan tambahan air sama nutrisi, tiap-tiap
penampungan ada tabung elektrik yang diatur di box panel control yang
ada micro controler di situ ada sensor TDS," ucapnya.
Angela mengungkapkan dirinya tidak mudah menciptkan alat itu.
Dibantu dosennya, Andrew Joewono, perlu waktu hingga lima bulan untuk
menyelesaikan. Selain itu, selama pembuatan, beberapa kendala dialami
yakni di bagian kalibrasi karena harus membuat alat rangkaian sendiri.
"Total saya menghabiskan dana Rp3,5 juta. Cukup murah karena
bahannya kebanyakan dari bahan bekas seperti tong bekas bahan kue,"
tuturnya.
Dosen pembimbing Angela, Peter R Angka mengatakan alat buatan
mahasiswinya cocok dan memungkinkan untuk orang perkotaan yang tidak
punya lahan cukup namun ingin bercocok tanam sayuran.
"Dengan kesibukan orang kota, yang kadang kala lupa untuk menyirami
tanaman mereka, alat ini sangat cocok karena secara otomatis akan
menyirami tanaman sendiri," kata Peter.
Ia berharap untuk pengembangan alat, Angela bisa menambahkan alat
yang dapat menghubungan hidroponik otomatis tersebut dengan perangkat
internet untuk mempermudah penggunaannya.(*)
Mahasiswa UKWMS Ciptakan Alat Hidroponik Penutrisi Tanaman Otomatis
Rabu, 16 Agustus 2017 18:49 WIB
"Keunggulannya lebih hemat di listrik. Hal itu karena pompa yang ada di bawah alat akan terus menyala untuk mengairi. Dari listrik yang ditekan itu tidak akan habis banyak tapi tanaman tetap tersuplai air, makanya pakai tandon atas," kata mahasiswa semester VIII.