Surabaya (Antara Jatim) - Sebanyak 205 pedagang toko kelontong di Kota Surabaya mendapatkan pelatihan kewirausahaan dari Dinas Perdagangan setempat agar bisa bersaing dengan toko-toko modern di Kota Pahlawan.
"Secara bertahap kami akan memberikan pelatihan kewirausahaan kepada pedagang kelontong di Surabaya," kata Kepala Dinas Perdagangan (Disperdag) Surabaya Arini Pakistiyaningsih saat menghadiri pelatihan kewirausaan pedagang toko kelontong di gedung Siola Surabaya, Jumat.
Menurut dia, pihaknya mengajak para pedagang toko kelontong untuk meningkatkan keterampilan dan profesionalisme dalam berdagang agar bisa maju dan tidak sampai gulung tikar karena kalah bersaing dengan toko-toko modern atau toko swalayan yang kini menjamur di Surabaya.
Arini mengatakan acara ini merupakan tahap kedua karena sebelumnya pada Maret 2017, Pemkot juga sudah mengumpulkan 20 pedagang kelontong untuk mendapatkan edukasi dan pencerahan yang digelar di Graha Sawunggaling Pemkot Surabaya.
"Tahap satu dulu untuk uji coba. Target kami, tahun ini ada tiga kali acara seperti ini. Harapannya, tahun ini sedikitnya ada 250 pedagang kelontong dari total 2.065 pedagang kelontong se-Surabaya yang mendapatkan pelatihan," katanya.
Ia mengaku dinasnya mendapatkan tugas khusus dari Wali Kota Surabaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pedagang kelontong di Kota Pahlawan. Ada harapan besar dari wali kota agar para pedagang kelontong di Surabaya semakin profesional dan omset dagangannya semakin besar.
"Ibu (wali kota) ingin mereka lebih maju dari sebelumnya. Karena itu mereka kami dampingi. Karena kalau tidak ada pendampingan dari dinas dan juga dibekali keterampilan, berdagangnya akan begitu terus. Yang dikhawatirkan usaha mereka akan tergilas. Tidak boleh ada yang bangkrut karena minimnya pengetahuan berwirausaha," kata Arini.
Wujud konkret dari pendampingan tersebut, lanjut dia, Dinas Perdagangan memiliki mantri ekonomi. Hingga kini, kurang lebih ada 70-an mantri ekonomi yang tersebar di 31 kecamatan di Surabaya.
Arini menjelaskan mantri ekonomi ini merupakan staf yang dilatih khusus untuk mendampingi pedagang toko kelontong. Satu orang mantri ekonomi bertugas mendampingi 10 pedagang toko kelontong. Pedagang akan dipantau kemampuan mereka dalam melakukan manajemen keuangan, manajemen retail, ataupun manajemen distribusi.
"Kemudian kami hubungkan langsung dengan para pemasok komoditas, seperti petani, peternak, dan pabrikan langsung untuk bisa mendapatkan harga murah. Itu mereka harus pertahankan," katanya. (*)