Jakarta, (Antara) - Maraknya kasus perundungan atau "bullying" pelajar dan mahasiswa dinilai merupakan akibat kurannya pendidikan karakter yang diberikan kepada generasi muda, kata anggota MPR Wiryanti Sukamdani.
"Pendidikan karakter sangat penting untuk ditanamkan kembali lebih kuat dalam sistem pendidikan di Indonesia," kata Wiryanti Sukamdani dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Wiryanti yang juga politisi PDI Perjuangan itu menyarankan agar pemerintah kembali merujuk pada empat pilar kebangsaan yang mengandung unsur-unsur pendidikan karakter dan budi pekerti yang baik.
Menurut dia, generasi muda harus diberi pemahaman yang cukup mengenai empat pilar kebangsaan meliputi Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, UUD 1945, dan NKRI.
"Jika nilai-nilai dalam empat pilar tersebut dapat dipahami lalu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari maka tidak akan ada lagi kasus-kasus perundungan yang amat memprihatinkan," tuturnya.
Ia sendiri berupaya untuk turut serta menyosialisasikan empat pilar kebangsaan dan nilai-nilai karakter kepada masyarakat, termasuk generasi muda khususnya bagi konstituennya di wilayah kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.
Wiryanti Sukamdani menyampaikan arti penting 4 pilar bangsa dalam menghalau setiap ancaman bangsa, termasuk di antaranya persoalan karakter manusia Indonesia bahkan mengantisipasi potensi disintegrasi bangsa.
"Indonesia saat ini sedang menghadapi berbagai persoalan bangsa yang berat, oleh karena itu kita harus bersama-sama secara bergotong royong untuk mulai membangun pondasi yang kuat bagi generasi muda melalui pendidikan karakter," ujarnya.
Dengan pelaksanaan 4 pilar kebangsaan itu, kata dia, seluruh masyarakat juga diharapkan semakin mengerti pentingnya toleransi, kebhinekaan, dan nasionalisme di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.(*)
Kurangnya Pendidikan Karakter Dinilai akibatkan Perundungan
Kamis, 20 Juli 2017 14:36 WIB