Jakarta, (Antara) - Presiden Joko Widodo mengatakan kunci untuk menggerakkan perekonomian dan pemerataan di Papua adalah percepatan pembangunan infrastruktur.
"Pembangunan bandara, pelabuhan, jalan dan jembatan sehingga mampu membuka semua wilayah di tanah Papua dari isolasi dan memperlancar konektivitas antarwilayah, antarkabupaten dan antar daerah," kata Jokowi saat memimpin Rapat Terbatas dengan topik evaluasi pelaksanaan proyek strategis nasional dan program prioritas Provinsi Papua di Kantor Presiden Jakarta, Rabu.
Menurut Presiden, Provinsi Papua merupakan provinsi dengan wilayah terluas dan potensi kekayaan alam yang melimpah, baik pertambangan, pertanian, kehutanan, sektor kelautan dan perikanan.
"Potensi besar ini harus betul-betul dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat dan berguna mendogkrak pertumbuhan ekonomi dan pemerataan di tanah Papua," ujar Jokowi.
Presiden mengatakan banyak pekerjaan-pekerjaan yang harus dikerjakan, terutama membangun daerah-daerah terisolir, membangun daerah-daerah di kawasan perbatasan.
Dalam memimpin rapat terbatas ini, Presiden didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla ini diikuti oleh beberapa Menteri Kabinet Kerja, diantaranya Menko Polhukam Wiranto, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya.
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Staf Presiden Teten Masduki, Gubernur Papua Lukas Enambe.(*)
Jokowi Pimpin Ratas Proyek Strategis di Papua
Rabu, 19 Juli 2017 15:31 WIB