Banyuwangi (Antara) - Pemkab Banyuwangi kembali menggelar acara rutin silaturahim dengan semua warga asal daerah tersebut yang kini tinggal di berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri atau yang biasa diistilahkan dengan sebutan diaspora. Para perantau yang mudik ke Banyuwangi diundang bernostalgia dalam acara "Diaspora Banyuwangi" di Pendopo Shaba Swagata Blambangan, Selasa (27/6).
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Senin menyatakan, acara itu sudah digelar rutin sejak empat tahun terakhir. "Mari semua yang sedang mudik di Banyuwangi untuk datang dan bersilaturahim bersama di acara ini. Ya sekaligus kangen-kangenan, nostalgia dengan Banyuwangi," ujarnya.
Anas mengatakan, dalam acara itu disediakan beragam kuliner lokal secara gratis. Berbagai makanan khas Banyuwangi disajikan, mulai pecel pitik, rujak soto, nasi cawuk, lontong sayur, hingga sayur kelor sambal sereh. Sejumlah atraksi seni-budaya setempat juga akan ditampilkan.
"Semoga ini bisa mengobati kerinduan para perantau yang kembali mudik ke Banyuwangi," kata Anas.
Selain itu, kata Anas, momen ini pun bisa jadi tempat menggalang solidaritas membangun daerah dan bertukar informasi. "Kami yakin banyak sekali putra daerah yang sukses, minimal mereka bisa tularkan kiat suksesnya. Atau mereka bisa ikut berkontribusi membangun daerah," ujarnya.
Acara ini, dipastikan akan dihadiri Menteri Pariwisata Arief Yahya yang merupakan putra Bumi Blambangan. Selain itu, itu juga akan dihadiri sekitar 1.500 diaspora asal Banyuwangi dengan berlatar belakang profesi yang berbeda. Baik dari penjuru Indonesia maupun belahan dunia, seperti Jakarta, Bandung, Kalimantan, Bali, Mimika (Papua), Malaysia, Taiwan, Hong Kong, hingga Australia.
"Termasuk untuk teman-teman Banyuwangi yang kebetulan menjadi TKI di luar negeri, akan ada yang hadir. Secara bertahap ke depan kami berharap Banyuwangi bisa tumbuh dengan baik secara ekonomi, sehingga semua warga bisa mencari nafkah di Banyuwangi," ujar Anas.
Selain warga perantau, acara itu juga terbuka untuk warga Banyuwangi dan sekitarnya yang ingin bersilaturahim. "Siapapun ayo datang. Ini kesempatan untuk saling berjejaring, saling membantu dan memberi manfaat," ujar bupati berusia 43 tahun itu. (*)