Surabaya (Antara Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo meninjau tempat istirahat (rest area) untuk para pemudik di jalan tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) menjelang masa angkutan Lebaran 2017.
"Saya ingin memastikan apakah 'rest area'-nya sudah siap digunakan atau belum," ujarnya di sela peninjauan, Minggu pagi.
Di sepanjang jalur tol tersebut, tempat istirahat berada di kawasan Wringinanom menuju ruas Krian-Mojokerto.
Pantauan di lapangan, bangunan tempat istirahat masih bersifat sementara karena terbuat dari tenda dan papan kayu yang dilengkapi empat unit toilet, tempat beribadah, tempat istirahat dan puluhan kursi untuk pemudik yang ingin sekadar melepas lelah.
Pakde Karwo, sapaan akrabnya, menyempatkan untuk meninjau langsung toilet sementara serta mencoba air keran yang digunakan pemudik untuk mengambil air wudhu.
Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut mengaku senang dengan sudah siapnya tempat istirahat sehingga memberikan rasa nyaman bagi pemudik yang nantinya melintas di jalur tersebut.
"Saya cukup senang dengan sudah tersedianya tempat istirahat yang memang sangat nyaman meski hanya sementara. Semoga para pemudik bisa memanfaatkannya," ucap mantan Sekdaprov Jatim tersebut.
Selain itu, Pakde Karwo juga menyatakan kondisi jalan yang sudah bagus dan tidak meninggalkan material-material di pinggir jalan setelah sempat menjadi sorotan beberapa waktu lalu.
Kendati demikian, Gubernur Jatim meminta pemudik, khususnya pengendara, agar berhati-hati selama melintas dengan kecapatan maksimal mencapai 40 kilometer per jam.
"Belum ada rambu-rambu secara lengkap, kemudian kondisi jalan berdebu menjadi faktor agar pengendara lebih berhati-hati dan memperhatikan kecepatan kendaraannya," katanya.
Jalan tol jurusan Surabaya-Mojokerto hingga Kertosono, khususnya jalur fungsional (jalur yang difungsikan khusus untuk mudik atau sementara) akan dibuka secara resmi pada Senin, 19 Juni 2017.
Jam operasional hanya berlaku mulai pukul 06.00 WIB hingga 17.00 WIB setiap harinya, serta di sebagian ruas diberlakukan satu arah dengan menggunakan manajemen pengarusan jalan, yakni pengaturan pada saat mudik dari timur ke barat, sedangkan untuk arus balik dari barat ke timur. (*)
Video oleh: Fiqih Arfani