Surabaya (Antara Jatim) - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur (PWNU Jatim) mendorong
pemupukan kerukunan antarumat beragama sejak usia dini, seperti yang
dilakukannya saat menggelar acara buka puasa bersama anak-anak yatim
dari berbagai panti asuhan di Surabaya, Kamis.
"Panti asuhan yang kami undang berasal dari wilayah Surabaya dan Sidoarjo, mereka tak hanya anak-anak muslim tapi juga nonmuslim," ujar Wakil Sekretaris PWNU Jatim Muhammad Hasan Ubaidillah di lokasi acara.
PWNU Jatim menggandeng perusahaan indsutri makanan ringan PT Siantar Top dalam mengundang anak-anak yatim dari berbagai panti asuhan ini.
Hasan mengatakan kegiatan ini sudah rutin digelar sejak tiga tahun terakhir setiap bulan Ramadhan bersama PT Siantar Top.
"Kami mengapresiasi PT Siantar Top yang sudah bersedia menggelar acara ini selama tiga tahun berturut-turut bersama PWNU Jatim," katanya.
Menurut dia ada peningkatan jumlah anak yatim yang diundang pada tahun ini. "Kalau tahun kemarin kami undang 500 anak yatim, tahun ini 1000 anak yatim baik muslim maupun nonmuslim," ujarnya.
Hasan lebih lanjut menilai penting mengundang anak-anak muslim dan nonmuslim berbuka puasa bersama di momen bulan Ramadhan.
"Kami tanamkan kepada mereka nilai-nilai kerukunan antarumat beragama sejak usia dini dengan harapa ketika mereka tumbuh dewasa tidak terjadi konflik," tuturnya.
Direktur Utama PT Siantar Top Pitoyo menambahkan kegiatan buka puasa bersama anak-anak yatim muslim dan nonmuslim ini sekaligus syiar kerukunan antarumat beragama.
"Kami ajak adik-adik menjalin kerukunan dan kebersamaan sejak dini, rukun sesama agama, kelompok dan suku. Kami tanamkan kepada mereka agar berbesar hati dengan segala keanekaragaman yang hidup di sekitarnya," ujarnya.
Evy Christiani Lubis dari Panti Asuhan Sumber Kasih Surabaya mengaku bangga turut diundang berbuka puasa bersama anak-anak dari panti asuhan lainnya.
"Ada nilai toleransi saat kami berkumpul dengan anak-anak muslim dan nonmuslim di acara ini," ucap perempuan berusia 12 tahun itu. (*)
"Panti asuhan yang kami undang berasal dari wilayah Surabaya dan Sidoarjo, mereka tak hanya anak-anak muslim tapi juga nonmuslim," ujar Wakil Sekretaris PWNU Jatim Muhammad Hasan Ubaidillah di lokasi acara.
PWNU Jatim menggandeng perusahaan indsutri makanan ringan PT Siantar Top dalam mengundang anak-anak yatim dari berbagai panti asuhan ini.
Hasan mengatakan kegiatan ini sudah rutin digelar sejak tiga tahun terakhir setiap bulan Ramadhan bersama PT Siantar Top.
"Kami mengapresiasi PT Siantar Top yang sudah bersedia menggelar acara ini selama tiga tahun berturut-turut bersama PWNU Jatim," katanya.
Menurut dia ada peningkatan jumlah anak yatim yang diundang pada tahun ini. "Kalau tahun kemarin kami undang 500 anak yatim, tahun ini 1000 anak yatim baik muslim maupun nonmuslim," ujarnya.
Hasan lebih lanjut menilai penting mengundang anak-anak muslim dan nonmuslim berbuka puasa bersama di momen bulan Ramadhan.
"Kami tanamkan kepada mereka nilai-nilai kerukunan antarumat beragama sejak usia dini dengan harapa ketika mereka tumbuh dewasa tidak terjadi konflik," tuturnya.
Direktur Utama PT Siantar Top Pitoyo menambahkan kegiatan buka puasa bersama anak-anak yatim muslim dan nonmuslim ini sekaligus syiar kerukunan antarumat beragama.
"Kami ajak adik-adik menjalin kerukunan dan kebersamaan sejak dini, rukun sesama agama, kelompok dan suku. Kami tanamkan kepada mereka agar berbesar hati dengan segala keanekaragaman yang hidup di sekitarnya," ujarnya.
Evy Christiani Lubis dari Panti Asuhan Sumber Kasih Surabaya mengaku bangga turut diundang berbuka puasa bersama anak-anak dari panti asuhan lainnya.
"Ada nilai toleransi saat kami berkumpul dengan anak-anak muslim dan nonmuslim di acara ini," ucap perempuan berusia 12 tahun itu. (*)