Surabaya (Antara Jatim) - Empat mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga
(Unair), yakni Rusdiatin, Nur Wantika, M Athoillah Sholahudin dan
Shobrina Silmi Qori Tartila menciptakan game kemaritiman berbasis
android sebagai sarana edukasi kemaritiman untuk usia dini.
Ketua kelompok Rusdiatin di Surabaya, Minggu mengatakan, game yang
diberi nama "SNAIL" (Snake and Invincible Ladder) diciptakan karena
pengetahuan mengenai kondisi kemaritiman masih sangat kurang padahal
Indonesia dikenal sebagai negara maritim terbesar di dunia.
"Hingga saat ini belum ada metode maupun media yang memfasilitasi
pembelajaran dengan menerapkan sistem kemaritiman pada anak-anak usia
dini," kata dia.
Padahal, menurut dia, penerapan pembelajaran kemaritiman harusnya
diawali dari usia dini agar dapat optimal, sehingga edukasi kemaritiman
sejak dini sangat diperlukan demi terciptanya negara yang berbasis
sumber daya alama (SDA) pada maritim.
"Software ini kami harapkan tidak hanya sekedar sebagai hiburan,
tetapi juga sebagai bahan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan anak
usia dini terkait dengan kemaritiman, khususnya tentang biota laut,"
kata mahasiswa bimbingan Annur Ahadi Abdillah ini.
Rusdiatin menjelaskan, SNAIL merupakan sebuah game yang dapat
dimainkan oleh dua orang atau lebih. Ketika ingin bermain, pemain
disuguhkan dengan dua tema "background: berbeda yang dapat dipilih. Tema
tersebut terdiri dari laut dan terumbu karang.
Di samping memilih tema, pemain juga diharuskan memilih karakter
dan jumlah karakter yang ingin dimainkan. Karakter tersebut antara lain
clawn fish, starfish, jellyfish dan crab.
Ketika pemain memilih tema dan karakter sesuai dengan yang
diinginkan, maka akan muncul sebuah informasi mengenai tema maupun
karakter yang dipilih.
"Game ini terdiri dari 100 bidak dengan jumlah ular lima dan tangga
lima. Cara menjalankan karakter dari game ini dengan kocok dadu. Ketika
pemain sampai pada bagian ular maupun tangga, pemain akan dihadapkan
pada sebuah pertanyaan seputar maritim," tutur Rusdiatin.
Jika pemain berhasil menjawab pertanyaan dengan benar, lanjut dia,
maka saat berada di tangga itu, pemain akan naik mengikuti tangga,
sehingga perjalanan akan cepat selesai dan jika pemain berada di bagian
ular maka pemain tidak akan turun.
Namun, jika sebaliknya pemain tidak dapat menjawab soal maka ia
akan tetap bertahan di tangga dan yang berada pada bagian ular maka
pemain akan turun mengikuti bentuk ular tersebut.
Menurut Rusdiatin, SNAIL buatannya ini memiliki keunggulan di
bidang pendidikan maritim, yaitu memberikan sebuah pembelajaran mengenai
kemaritiman pada anak. Tidak hanya pertanyaan seputar kemaritiman yang
ditonjolkan, tetapi juga dari segi tampilan, "background" dan karakter
yang dapat menambah pengetahuan anak mengenai maritim.
"Dengan anak bermain game ini diharapkan para orang tua tidak perlu
khawatir dan takut anaknya akan lalai atau lengah dengan tugas
sekolahnya seperti pada game-game lain yang tidak memberikan manfaat
pada anak. SNAIL dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yang
edukatif dan kreatif pada anak," kata Rusdiatin. (*)
Mahasiswa Unair Ciptakan Game Kemaritiman Berbasis Android.
Minggu, 11 Juni 2017 13:15 WIB
"Software ini kami harapkan tidak hanya sekedar sebagai hiburan, tetapi juga sebagai bahan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan anak usia dini terkait dengan kemaritiman, khususnya tentang biota laut," kata mahasiswa bimbingan Annur Ahadi Abdillah ini.