Madiun (Antara Jatim) - Jumlah pendonor darah di Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Madiun, Jawa Timur mulai menurun saat memasuki bulan Ramadhan tahun 2017.
"Jumlah pendonor darah turun drastis saat memasuki bulan puasa, meski demikian kami berupaya agar stok darah tetap aman," ujar Kepala Bagian Pelayanan Teknis, Kantor UDD PMI Kota Madiun, Dwi Santoso, kepada wartawan, Kamis.
Menurut dia, sesuai data, jumlah pendonor darah di kantor unitnya saat hari biasa mencapai 40 orang per hari. Namun, selama memasuki bulan Ramadhan yang hampir berjalan satu minggu ini rata-rata hanya 10 orang yang berdonor setiap harinya.
Meski jumlah pendonor darah turun hingga 50 persen, pihaknya menjamin stok darah tetap aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat melalui sejumlah rumah sakit yang ada di Madiun.
Adapun, stok darah saat ini di UUD PMI Kota Madiun mencapai 792 kantong dan angka tersebut cepat sekali berubah sesuai kebutuhan.
Untuk stok, golongan darah AB mencapai 108 kantong, golongan darah A sebanyak 123 kantong, golongan darah O mencapai 263 kantong, dan golongan darah B sebanyak 298 kantong.
Dimana, dalam kondisi normal, Kantor UDD PMI Kota Madiun memiliki stok hingga 1.000 kantong setiap bulannya. Sedangkan permintaan darah di unitnya berkisar antara 30 hingga 50 kantong per harinya saat kondisi normal.
Dwi menambahkan, untuk memenuhi stok darah selama bulan Ramadhan dan lebaran, pihaknya gencar melakukan kegiatan donor darah dengan sistem "jemput bola". Di antaranya dengan mendatangi sejumlah instansi ataupun sekolah yang selama ini telah bekerja sama dengan PMI Madiun.
Ia juga membuka pelayanan donor darah pada malam hari. Yakni dengan membuka stan di sekitar Alun-Alun Madiun dan Stadion Wilis Madiun usai pelaksanaan Salat Tarawih. Hal itu untuk memfasilitasi masyarakat yang ingin mendonorkan darahnyasetelah berbuka puasa.
Cara lain, pihaknya juga intensif melakukan sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kecukupan stok darah.
Sementara, dalam kondisi normal, stok darah yang ada di unitnya rata-rata untuk membantu kebutuhan darah di rumah sakit daerah di Nganjuk, Ponorogo, Ngawi, Magetan, dan Kota Madiun sendiri. Namun, untuk saat ini stok yang ada akan diprioritaskan di wilayah Madiun sendiri. (*)