Surabaya (Antara Jatim) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan kemajuan dan prestasi di
berbagai bidang yang berhasil diraih Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya
merupakan hasil dari adanya kemauan untuk bekerja keras dan
bergotong-royong dari semua pihak.
"Tanpa kerja keras dan gotong royong, Surabaya tidak akan bisa seperti sekarang. Di Surabaya, DPRD-nya welcome, masyarakatnya mudah diajak membangun kota, termasuk juga pengusaha dan media. Kolaborasi semua insan kota itu yang membuat Surabaya maju," kata Tri Rismaharini saat peringatan HUT ke-724 Surabaya yang digelar di Taman Surya, Rabu.
Menurut dia, semangat itulah yang telah menjadikan Surabaya menjadi kota yang nyaman bagi warganya serta role model bagi banyak kabupaten/kota di Indonesia.
Risma menyampaikan banyak hal perihal pencapaian yang telah dilakukan Pemkot Surabaya mulai dari pembenahan infrastruktur di antaranya pembangunan jalan-jalan baru sepanjang 315 kilometer mulai tahun 2010.
Selain itu, penanggulangan banjir dengan membangun 30 embung serta adanya penurunan luasan banjir 50 persen dan lama genangan turun lebih dari 40 persen dibandingkan 2010. Pembangunan Rusun sejak 2010 telah dibangun 79 blok untuk 4.017 keluarga, hingga pembangunan sarana olahraga di kelurahan-kelurahan.
"Keberadaan jalan baru telah meningkatkan indeks harga properti residensial secara eksponensial mulai triwulan ketiga 2012 dan kini mencapai 315,42 di atas kota-kota besar di Indonesia. Pembangunan jalan baru ini diharapkan menjadi keunggulan nyata Surabaya sebagai pintu gerbang perekonomian Jawa Timur dan kawasan Indonesia Timur," ujarnya.
Fokus pembenahan pada sumber daya manusia (SDM) juga beberapa kali disebut wali kota. SDM Surabaya terus meningkat yang tercermin dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di mana shortfall (harapan hidup, melek huruf dan daya beli) mencapai 80,38.
"SDM Surabaya harus lebih baik dan bersaing melalui kualitas pendidikan yang unggul diiringi kerja keras dan disiplin," katanya.
Wali kota juga menyampaikan tentang jumlah anak berprestasi di Surabaya yang meningkat pesat. Pada 2016, tercatat 6.580 anak yang telah meraih prestasi. Bahkan, jumlah anak yang berprestasi internasional meningkat lebih dari 62 persen. (*)
"Tanpa kerja keras dan gotong royong, Surabaya tidak akan bisa seperti sekarang. Di Surabaya, DPRD-nya welcome, masyarakatnya mudah diajak membangun kota, termasuk juga pengusaha dan media. Kolaborasi semua insan kota itu yang membuat Surabaya maju," kata Tri Rismaharini saat peringatan HUT ke-724 Surabaya yang digelar di Taman Surya, Rabu.
Menurut dia, semangat itulah yang telah menjadikan Surabaya menjadi kota yang nyaman bagi warganya serta role model bagi banyak kabupaten/kota di Indonesia.
Risma menyampaikan banyak hal perihal pencapaian yang telah dilakukan Pemkot Surabaya mulai dari pembenahan infrastruktur di antaranya pembangunan jalan-jalan baru sepanjang 315 kilometer mulai tahun 2010.
Selain itu, penanggulangan banjir dengan membangun 30 embung serta adanya penurunan luasan banjir 50 persen dan lama genangan turun lebih dari 40 persen dibandingkan 2010. Pembangunan Rusun sejak 2010 telah dibangun 79 blok untuk 4.017 keluarga, hingga pembangunan sarana olahraga di kelurahan-kelurahan.
"Keberadaan jalan baru telah meningkatkan indeks harga properti residensial secara eksponensial mulai triwulan ketiga 2012 dan kini mencapai 315,42 di atas kota-kota besar di Indonesia. Pembangunan jalan baru ini diharapkan menjadi keunggulan nyata Surabaya sebagai pintu gerbang perekonomian Jawa Timur dan kawasan Indonesia Timur," ujarnya.
Fokus pembenahan pada sumber daya manusia (SDM) juga beberapa kali disebut wali kota. SDM Surabaya terus meningkat yang tercermin dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di mana shortfall (harapan hidup, melek huruf dan daya beli) mencapai 80,38.
"SDM Surabaya harus lebih baik dan bersaing melalui kualitas pendidikan yang unggul diiringi kerja keras dan disiplin," katanya.
Wali kota juga menyampaikan tentang jumlah anak berprestasi di Surabaya yang meningkat pesat. Pada 2016, tercatat 6.580 anak yang telah meraih prestasi. Bahkan, jumlah anak yang berprestasi internasional meningkat lebih dari 62 persen. (*)