Kediri (Antara Jatim) - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menginginkan mahasiswa ikut berperan
dalam pembangunan, salah satunya dengan menyumbangkan idenya.
"Dalam pembangunan, mahasiswa dapat ikut serta dengan cara
memberikan masukan kepada pemerintah. Namun yang terpenting pamerintah
harus membuka diri," katanya dalam acara "Talkshow" yang bertajuk "Dari
mahasiswa Kediri untuk Kediri", di Balai Kota Kediri, Jawa Timur, Minggu
petang.
Ia mengatakan, bangsa ini membutuhkan solusi dalam setiap
permasalahan dan bukan hanya diskusi. Mahasiswa merupakan salah satu
elemen bangsa, sehingga kontribusinya juga diharapkan demi kemajuan
bangsa ini.
Wali Kota juga mengakui, dirinya tidak termasuk antikritik. Ia
membolehkan mahasiswa mengkritik, memberikan masukan, namun harus
disertai dengan solusi atau jalan keluar.
Bahkan, ia juga memberikan ruang untuk mahasiswa. Dengan itu, akan
ada waktu lebih bebas antara pemerintah kota dengan mahasiswa, sehingga
bisa saling memberikan masukan demi kemajuan kota.
"Pemuda bebas memberikan masukan demi kemajuan Kota Kediri. Di
forum ini pemuda saling berdiskusi namun tidak boleh saling
menyalahkan," katanya.
Ia juga berharap, mahasiswa juga tidak melupakan pekerjaannya,
belajar. Dengan banyak membaca buku, mahasiswa bisa mengusai beragam
informasi. Selain berguna untuk dirinya, bisa menambah wawasan, hingga
memperbanyak jaringan.
"Mahasiswa juga dapat berperan dalam pembangunan dengan
memanfaatkan kemajuan IT. Mahasiswa harus menguasai informasi, karena
siapa yang menguasai informasi maka dirinya lah yang akan menjadi
besar," ujar Wali Kota.
Dalam acara tersebut, juga dihadiri Bupati Trenggalek Emil
Elestianto Dardak. Ia pun juga berharap besar pada mahasiswa, sebab
mereka adalah generasi penerus bangsa.
"Mahasiswa dapat membantu kemajuan daerah melalui opini yang
dibentuk dari dunia maya. Sudah saatnya mahasiswa bukan menggulingkan
sebuah rezim, namun menjunjung tinggi suatu negara," kata Emil.
Kegiatan seminar itu diikuti oleh mahasiswa dari berbagai perguruan
tinggi di eks Keresidenan Kediri. Selain dihadiri Wali Kota Kediri
Abdullah Abu Bakar, Bupati Trenggalek Emil, juga sejumlah muspida di
Kediri. Dalam kegiatan tersebut, juga sekalian dengan buka puasa
bersama. (*)
dalam pembangunan, salah satunya dengan menyumbangkan idenya.
"Dalam pembangunan, mahasiswa dapat ikut serta dengan cara
memberikan masukan kepada pemerintah. Namun yang terpenting pamerintah
harus membuka diri," katanya dalam acara "Talkshow" yang bertajuk "Dari
mahasiswa Kediri untuk Kediri", di Balai Kota Kediri, Jawa Timur, Minggu
petang.
Ia mengatakan, bangsa ini membutuhkan solusi dalam setiap
permasalahan dan bukan hanya diskusi. Mahasiswa merupakan salah satu
elemen bangsa, sehingga kontribusinya juga diharapkan demi kemajuan
bangsa ini.
Wali Kota juga mengakui, dirinya tidak termasuk antikritik. Ia
membolehkan mahasiswa mengkritik, memberikan masukan, namun harus
disertai dengan solusi atau jalan keluar.
Bahkan, ia juga memberikan ruang untuk mahasiswa. Dengan itu, akan
ada waktu lebih bebas antara pemerintah kota dengan mahasiswa, sehingga
bisa saling memberikan masukan demi kemajuan kota.
"Pemuda bebas memberikan masukan demi kemajuan Kota Kediri. Di
forum ini pemuda saling berdiskusi namun tidak boleh saling
menyalahkan," katanya.
Ia juga berharap, mahasiswa juga tidak melupakan pekerjaannya,
belajar. Dengan banyak membaca buku, mahasiswa bisa mengusai beragam
informasi. Selain berguna untuk dirinya, bisa menambah wawasan, hingga
memperbanyak jaringan.
"Mahasiswa juga dapat berperan dalam pembangunan dengan
memanfaatkan kemajuan IT. Mahasiswa harus menguasai informasi, karena
siapa yang menguasai informasi maka dirinya lah yang akan menjadi
besar," ujar Wali Kota.
Dalam acara tersebut, juga dihadiri Bupati Trenggalek Emil
Elestianto Dardak. Ia pun juga berharap besar pada mahasiswa, sebab
mereka adalah generasi penerus bangsa.
"Mahasiswa dapat membantu kemajuan daerah melalui opini yang
dibentuk dari dunia maya. Sudah saatnya mahasiswa bukan menggulingkan
sebuah rezim, namun menjunjung tinggi suatu negara," kata Emil.
Kegiatan seminar itu diikuti oleh mahasiswa dari berbagai perguruan
tinggi di eks Keresidenan Kediri. Selain dihadiri Wali Kota Kediri
Abdullah Abu Bakar, Bupati Trenggalek Emil, juga sejumlah muspida di
Kediri. Dalam kegiatan tersebut, juga sekalian dengan buka puasa
bersama. (*)