Surabaya (Antara Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf membagikan 1.438 kue apem
sebagai pertanda dibukanya Festival Ramadhan yang diselenggarakan di
sekitar Masjid Al Akbar Surabaya, Jumat.
"Apem adalah simbol kebersamaan sehingga bagi-bagi kue apem ini
diharapkan selalu menciptakan suasana kebersamaan, khususnya pada Bulan
Suci Ramadhan 1438 Hijriyah," ujarnya di sela pembukaan di halaman
Masjid Al-Akbar Surabaya.
Menurut dia, pembagian kue apem adalah tradisi yang tak bisa
ditinggalkan karena sudah berjalan turun-temurun sehingga harus tetap
dilestarikan.
"Kakek-nenek kita sudah melakukannya sejak dulu dan menjadi sangat
khas. Kue apem juga dapat mengganjal perut kita yang sedang lapar
sehingga sangat banyak manfaatnya," ucapnya.
Pada kesempatan tersebut, orang nomor dua di Pemprov Jatim itu turut
membagikan langsung hingga ke jalanan depan Masjid Al-Akbar sekaligus
menyapa masyarakat yang mengunjungi festival.
Festival Ramadhan tahun ini merupakan kegiatan kali kedua belas yang
digelar rutin dengan menghadirkan 117 unit usaha kecil menengah
ditambah 105 unit pengusaha kuliner yang menghidangkan produk-produk
lokal.
Gus Ipul, sapaan akrabnya, mengapresiasi kegiatan ini dan berharap
ke depan digelar rutin untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan
hidupnya selama Ramadhan sehingga diharapkan harga produk yang dijual
tidak terlampau tinggi.
"Festival ini tentu sangat signifikan perannya membantu meningkatkan
perekonomian selama Ramadhan dan masyarakat dapat terpenuhi
kebutuhannya. Karena itulah kalau bisa harganya terjangkau dan semua
turut merasakannya," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama Masjid Al-Akbar Surabaya, Endro
Siswantoro, menyampaikan Festival Ramadhan digelar mulai 26 Mei hingga
21 Juni 2017 yang stan-stannya mengelilingi salah satu masjid terbesar
di Indonesia tersebut.
"Pembukaannya diawali pembagian kue apem yang jumlahnya sama dengan
penanggalan tahun Hijriyah, kemudian menghadirkan bazar dengan
menghadirkan aneka produk barang maupun makanan," katanya. (*)
sebagai pertanda dibukanya Festival Ramadhan yang diselenggarakan di
sekitar Masjid Al Akbar Surabaya, Jumat.
"Apem adalah simbol kebersamaan sehingga bagi-bagi kue apem ini
diharapkan selalu menciptakan suasana kebersamaan, khususnya pada Bulan
Suci Ramadhan 1438 Hijriyah," ujarnya di sela pembukaan di halaman
Masjid Al-Akbar Surabaya.
Menurut dia, pembagian kue apem adalah tradisi yang tak bisa
ditinggalkan karena sudah berjalan turun-temurun sehingga harus tetap
dilestarikan.
"Kakek-nenek kita sudah melakukannya sejak dulu dan menjadi sangat
khas. Kue apem juga dapat mengganjal perut kita yang sedang lapar
sehingga sangat banyak manfaatnya," ucapnya.
Pada kesempatan tersebut, orang nomor dua di Pemprov Jatim itu turut
membagikan langsung hingga ke jalanan depan Masjid Al-Akbar sekaligus
menyapa masyarakat yang mengunjungi festival.
Festival Ramadhan tahun ini merupakan kegiatan kali kedua belas yang
digelar rutin dengan menghadirkan 117 unit usaha kecil menengah
ditambah 105 unit pengusaha kuliner yang menghidangkan produk-produk
lokal.
Gus Ipul, sapaan akrabnya, mengapresiasi kegiatan ini dan berharap
ke depan digelar rutin untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan
hidupnya selama Ramadhan sehingga diharapkan harga produk yang dijual
tidak terlampau tinggi.
"Festival ini tentu sangat signifikan perannya membantu meningkatkan
perekonomian selama Ramadhan dan masyarakat dapat terpenuhi
kebutuhannya. Karena itulah kalau bisa harganya terjangkau dan semua
turut merasakannya," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama Masjid Al-Akbar Surabaya, Endro
Siswantoro, menyampaikan Festival Ramadhan digelar mulai 26 Mei hingga
21 Juni 2017 yang stan-stannya mengelilingi salah satu masjid terbesar
di Indonesia tersebut.
"Pembukaannya diawali pembagian kue apem yang jumlahnya sama dengan
penanggalan tahun Hijriyah, kemudian menghadirkan bazar dengan
menghadirkan aneka produk barang maupun makanan," katanya. (*)
Video oleh: Fiqih Arfani