Surabaya (Antara Jatim) - Panitia Bazar Ramadhan Masjid Al Akbar Surabaya (MAS) 2017 mengimbau kepada semua peserta bazar agar tidak menjual barang dagangannya dengan harga yang mahal.
Ketua Panita Bazar Ramadhan Arifin A Hamid, di Surabaya, Kamis, mengatakan hal ini dilakukan karena melihat dari pengalaman pelaksanaan bazar tahun sebelumnya, panitia sering mendapat keluhan dari masyarakat bahwa barang yang dijual di bazar harganya cukup mahal bahkan naik 100 persen dari harga normal.
"Semua peserta sudah menandatangani perjanjian dengan panitia untuk tidak menjual barang dagangannya terlalu mahal, khususnya di anjungan makanan," kata Arifin.
Menurut dia, mulai dari pendaftaran, panitia menekankan kepada peserta agar di setiap anjuangan atau stan diberi daftar harga jual. Jika tidak dilakukan maka akan ada sanksi dari panitia bazar.
Selama ini, lanjut dia, banyak anjungan khususnya penjual makanan tidak menyertakan daftar harga jual. Tentunya hal ini yang selalu mendapat keluhan dari masyarakat karena bazar selama ini identik dengan pasar murah.
"Makanya tahun ini, kami tidak mau kecolongan lagi. Kami akan pantau terus di setiap anjungan," katanya.
Direktur Masjid Al Akbar Surabaya Endro Siswantoro mengatakan tahun ini merupakan tahun ke-12 Bazar Ramadhan yang diadakan di Masjid Al Akbar setiap bulan puasa Ramadhan.
"Setiap tahun jumlah peserta yang ikut bazaar terus meningkat meski peningkatannya tidak terlalu signifikan. Tahun ini ada sekitar 113 peserta bazar yang menjual beraneka ragam kebutuhan warga di antaranya makanan, kerajinan dan busana muslim," katanya.
Tujuan diadakannya bazar Ramadhan, lanjut dia, tidak lain untuk memeriahkan bulan Ramadhan dan membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan selama menjalankan ibadah puasa maupun lebaran.
Untuk kegiatan bazar kali ini, lanjut Endro, panitia mengusung tiga komitmen yaitu sukses ibadah dan dakwah, sukses ekonomi umat dan sukses lalu lintas. (*)