Ponorogo (Antara Jatim) - Seorang warga yang perjalanan pulang dari berladang menemukan secara
tidak sengaja korban bencana tanah longsor di Desa Banaran, Kabupaten
Ponorogo, Jawa Timur, Rabu.
Menurut keterangan Kapolsek Pulung AKP Denny Fachrudianto, Djemirin
(50) menemukan mayat di sektor B, tak jauh dari aliran Sungai Tangkil
dalam posisi tersangkut batu dan batang pisang yang roboh.
"Saksi melihatnya sekitar pukul 14.45 WIB namun evakuasi baru bisa
dilakukan pukul 16.15 WIB karena kondisi hujan deras," katanya.
Ia menuturkan cuaca buruk membuat proses evakuasi berlangsung
dramatis karena tim SAR gabungan dari BPBD, TNI, Polri dan warga harus
mengambil risiko dengan menuju lokasi temuan yang masih rawan longsor
susulan.
Menurut sumber relawan di lapangan, lokasi korban sulit dijangkau
dan terjal. Beberapa petugas bahkan dilaporkan sempat terperosok dan
terjebak lumpur bercampur air saat berjalan menuju lokasi evakuasi yang
berada di sektor B atau persis di bawah gundukan material longsor sektor
A.
"Jasad yang ditemukan ini berjenis kelamin perempuan, umur sekitar
50 tahun. Menurut keterangan dan kesaksian warga, diduga korban ke tujuh
ini adalah jasad Situn atau Tuniah (47) yang saat kejadian sedang
memanen jahe di sektor A," kata Denny.
Ia mengatakan dugaan awal itu memacu pada kelengkapan atribut
pakaian yang dikenakan. "Saat ditemukan jasad masih utuh namun sudah
membusuk," ujarnya.
Untuk memastikan, lanjut Denny, tim SAR gabungan mengevakuasi
korban dan dibawa ke RSUD dr Hardjono, Ponorogo guna dilakukan
identifikasi secara forensik.
"Kami sudah hubungi DVI Polda Jatim, emungkinan besuk (Kamis, 4/5) akan ke RSUD Ponorogo," ujarnya.
Sementara Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo Setyo
Budiono memperkirakan penemuan korban akhir-akhir ini disebabkan jasad
yang sebelumnya hilang tertimbun longsor perlahan terbawa arus sungai
atau menyembul keluar karena material longsor tergerus erosi air hujan
yang turun hampir setiap hari di daerah tersebut.
"Untuk itu kami akan melanjutkan normalisasi dan sudetan sungai
sehingga aliran air dari atas lancar dan kemungkinan menemukan
jenazah-jenazah lainnya," kata Setyo.
Korban ketujuh yang tidak sengaja ditemukan warga merupakan korban longsor yang sebelumnya masih hilang.
Enam korban sebelumnya berhasil ditemukan, dengan rincian empat
ditemukan saat digelarnya operasi pencarian yang berlangsung mulai
(Minggu, 2/4) hingga minggu kedua (10/4).
Mereka adalah Katemi (70), Iwan Danang Suwandi (27), Sunadi (47) dan Sumaryono (25).
Sementara dua lainnya ditemukan secara tidak segaja oleh tim
relawan BPBD, TNI dan Polri saat melakukan upaya normalisasi sungai
Tangkil di sektor D.
Longsor di Desa Banaran terjadi pada Sabtu (1/4) sekitar pukul
07.30 WIB saat penduduk di Dusun Tangkil dan sebagian Dusun Krajan yang
berada di area rawan terdampak longsor pulang/kembali dari mengungsi
pada malam harinya, dan sebagian masih beraktivitas di rumah dan
sebagian lagi memanen jahe di bawah lereng Gunung (bukit) Gede setinggi
200-an meter yang ambrol. (*)
Peladang Temukan Korban Ketujuh Bencana Longsor Ponorogo
Rabu, 3 Mei 2017 20:10 WIB
"Jasad yang ditemukan ini berjenis kelamin perempuan, umur sekitar 50 tahun. Menurut keterangan dan kesaksian warga, diduga korban ke tujuh ini adalah jasad Situn atau Tuniah (47) yang saat kejadian sedang memanen jahe di sektor A," kata Denny.