Kediri (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri, Jawa Timur, meminta Pusat Vulkanologi Bencana Mitigasi (PVMBG) Bandung untuk meneliti sumur ambles di Desa Manggis, kabupaten setempat.
"Kami sudah mengirim surat ke PVMBG untuk mengkajinya. Kami berharap PVBG mengirimkan tim secepatnya," Pelaksana Tugas Kepala BPBD Kabupaten Kediri Randy Agata di Kediri, Kamis.
Ia mengatakan, telah melakukan pendataan terkait dengan fenomena sumur ambles di Desa Manggis, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri tersebut.
Dari laporan yang ia terima, jumlah sumur warga di daerah itu yang ambles hingga 55 sumur. Jumlah itu dimungkinkan bertambah.
Ia juga menyebut, tingkat kedalaman sumur yang ambles itu juga bervariatif, sekitar 4 meter. Namun, akibat sumur ambles itu, warga tidak dapat memanfaatkan sumur tersebut.
Randy menambahkan, fenomena sumur ambles itu sudah terjadi sejak 24 April. Dari pemantauan tim, terjadi erosi di bawah dinding sumur, sehingga untuk dinding yang awalnya disangga tanah akhirnya ambles.
Ia pun belum mengetahui dengan pasti penyebab sumur ambles tersebut. Namun, ia sudah meminta warga untuk menjauh dari lokasi dengan radius 3-5 meter. Hal itu dilakukan, guna menghindari terjadinya hal yang tidak diinginkan.
Selain mengirimkan surat ke PVMBG, BPBD Kabupaten Kediri juga mengirimkan surat ke ITS Surabaya, dengan harapan mereka juga melakukan penelitian.
"Kami imbau tidak menggunakan sumur. Kami pun melarang aktivitas di sekitar sumur dengan jarak 3-5 meter," kata Randy.
Ia menambahkan, hingga kini yang kelihatan terjadi ambles adalah sumur warga. Sementara, untuk rumah warga ataupun bangunan lainnya belum ada laporan yang masuk dari warga.
Mengantisipasi warga yang kesulitan air, karena sumurnya ambles, BPBD Kabupaten Kediri juga telah mengirimkan dua tangki air setiap hari. Pengiriman itu juga berdasarkan kebutuhan. (*)