Jember (Antara Jatim) - Universitas Jember (Unej), Jawa Timur secara resmi mencanangkan diri sebagai perguruan tinggi tanggap bencana dengan menggelar apel kesiapsiagaan bencana dalam rangka Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) di halaman gedung rektorat kampus setempat, Rabu.
Pencanangan perguruan tinggi tanggap bencana tersebut ditandai dengan apel kesiapsiagaan bencana, pemasangan fasilitas pendukung tanggap bencana, dan simulasi evakuasi mandiri di Kampus Tegalboto, Unej.
"Sebagai negara yang berada di cincin api Pasifik, serta berada di pertemuan tiga lempeng tektonik besar, maka Indonesia termasuk negara rawan bencana," kata Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan Wachju Subchan di kampus setempat.
Menurutnya bencana dapat terjadi kapan saja dan dimana saja, oleh karena itu yang wajib ditumbuhkembangkan adalah kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, termasuk di perguruan tinggi negeri.
"Sadar akan tantangan itu, maka Universitas Jember memulai berbagai usaha membangun kesiapsiagaan menghadapi bencana, khususnya di kalangan sivitas akademika kampus setempat," tuturnya.
Sebagai institusi pendidikan tinggi, lanjut dia, Unej memiliki potensi berupa para ahli, penguasaan teknologi serta keberadaan para mahasiswa yang dapat menjadi "agent of change" dalam berbagai bidang.
"Kelebihan itu membuat Unej harus menjadi pelopor, termasuk dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana. Salah satu langkah yang akan ditempuh antara lain dengan mendorong mahasiswa menjadi agen perubahan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana," katanya.
Ia mencontohkan materi mengenai kesiapsiagaan menghadapi bencana diajarkan kepada mahasiswa FKIP Unej yang memang ditempa sebagai calon guru, sehingga harapannya materi kesiapsiagaan menghadapi bencana juga bakal diajarkan kepada anak didiknya, serta program serupa juga bisa diberikan kepada mahasiswa yang akan menjalani program Kuliah Kerja Nyata.
Dalam kesempatan itu, Wakil Rektor II menyematkan secara simbolis syal kesiapsiagaan bencana kepada perwakilan mahasiswa Tanggap Bencana, Menwa, Pramuka, mahasiswa pecinta alam, KSR PMI, serta anggota Satpam, yang akan menjadi pelopor kesiapsiagaan bencana di fakultas dan unit kerja masing-masing.
Sementara Pembina Mahasiswa Tanggap Bencana Unej Joko Mulyono menuturkan, selain menggelar apel kesiapsiagaan bencana, peringatan HKBN kali ini diisi dengan pemasangan fasilitas pendukung tanggap bencana berupa tulisan jalur evakuasi, titik kumpul, serta sirine di 10 lokasi di kampus Tegalboto Unej.
"Kami juga melaksanakan simulasi evakuasi mandiri bencana di 10 lokasi tersebut. Nantinya secara bertahap semua gedung dan fasilitas di kampus Unej akan dilengkapi fasilitas pendukung tanggap bencana," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, setiap bulan pada tanggal 26 akan ada latihan rutin kesiapsiagaan bencana agar keluarga besar Universitas Jember makin siap dan tanggap menghadapi bencana.
Apel kesiapsiagaan bencana tersebut diikuti oleh kurang lebih 250 peserta yang terdiri dari mahasiswa Tanggap Bencana, Satuan Resimen Mahasiswa (Menwa), Pramuka, mahasiswa pecinta alam, Korps Sukarela PMI (KSR PMI), serta anggota Satuan Pengamanan (Satpam) kampus setempat.(*)