Surabaya (Antara Jatim) - Panglima Daerah Militer V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Kustanto Widiatmoko meminta prajuritnya turut memonitor kondisi kawasan yang berpotensi menimbulkan bencana di masing-masing wilayahnya.
"Saya tak akan pernah berhenti mengingatkan agar ikut memonitor dan mewaspadai kondisi alam yang melahirkan daerah rawan bencana," ujarnya kepada wartawan usai apel gabungan TNI-Polri di Makodam V/Brawijaya Surabaya, Rabu.
Menurut dia, tidak sedikit daerah di Jatim yang merupakan daerah rawan bencana, seperti tanah longsor, banjir, gunung meletus dan lainnya sehingga waspada merupakan langkah utama untuk dilakukannya.
Sejak resmi menjabat orang nomor satu di jajaran TNI Angkatan Darat di Jatim awal April lalu, jenderal bintang dua tersebut sudah mendatangi dua lokasi bencana tanah longsor yaitu di Ponorogo serta Nganjuk.
"Di sana kami mengingatkan kepada anggota untuk membantu warga dan meminta meningkatkan kewaspadaan terhadap segala kemungkinan terjadinya bencana," ucap mantan Pangdam IX/Udayana tersebut.
Sementara itu, pihaknya juga menyatakan kesiapan membangun rumah-rumah bagi warga korban terdampak tanah longsor, terutama di Ponorogo dan Nganjuk.
"Kami dengan Pemprov Jatim siap membantu relokasi hunian sementara maupun permanen bagi korban terdampak bencana, dan yang pasti layak huni," kata jenderal lulusan akademi militer 1987 tersebut.
Sebelumnya pada 17 April, Pangdam sempat mengunjungi 19 keluarga pengungsi yang mulai menempati rumah relokasi sementara di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, termasuk melihat lokasi longsor serta berdialog dengan pengungsi.
"Pada prinsipnya kami siap. Selain unsur kewilayahan, kalau nanti memang dibutuhkan unsur-unsur membangun hunian tetap dengan dukungan satuan zeni, kami akan siapkan," katanya.
Secara personel dan peralatan, kata dia, cukup untuk dikerahkan dalam program pembangunan rumah permanen bagi pengungsi sembari berkoordinasi dengan Pemprov Jatim. (*)