"Setelah dilakukan pertemuan perangkat desa dan pihak-pihak terlibat sepakat membangun jembatan penyeberangan," ujar Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf usai menggelar pertemuan di Kantor Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo, Selasa.
Pada kesempatan tersebut, turut hadir Kepala Dinas Perhubungan Jatim Wahid Wahyudi, perwakilan BPBD Jatim, Camat Balongbendo, kepala desa beberapa desa di Sidoarjo dan Gresik, pemilik perahu tambang dan beberapa perangkat terkait lainnya.
Menurut Gus Ipul, sapaan akrabnya, keberadaan jembatan memang mendesak karena sangat dibutuhkan sebagai jalur lalu lintas, terutama orang, dengan pertimbangan keamanan serta kenyamanan masyarakat.
"Pembangunan jembatan merupakan solusi paling tepat yang harus bisa diwujudkan demi keselamatan warga," ucap orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut.
Pihaknya dalam waktu dekat mengusulkan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat agar segera direalisasikan, meski membutuhkan waktu tidak cepat.
Sebagai bentuk persiapan, kata dia, camat Balongbendo dan camat Wriginanom Gresik diminta mendiskusikan lokasi mana yang dipilih untuk pembangunan jembatan.
Selain pembangunan jembatan sebagai solusi jangka panjang, untuk melayani penyeberangan sungai, dalam waktu dekat ia meminta Dinas Perhubungan Provinsi Jatim mengecek semua standarisasi perahu.
Beberapa perlengkapan standarisasi perahu tambang yang harus ada seperti jaket pelampung, ban di perahu, tali tambang maupun kemampuan operator menyeberangkan perahu.
"Perahu juga harus benar-benar dilarang jika arus sungai sangat deras. Jangan sampai gara-gara arus kemudian dipaksakan berangkat, tapi malah mengancam penumpang," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Jatim Wahid Wahyudi menyatakan kesiapannya memberi pelatihan kepada operator perahu penyebarangan, termasuk sertifikasi.
"Meski operator perahu penyeberangan, tapi harus ada sertifikasi sehingga dia benar-benar profesional dalam bekerja," katanya. (*)
Video oleh: Fiqih A