Ponorogo (Antara Jatim) - Warga di kawasan terdampak longsor Desa Banaran, Kabupaten Ponorogo,
Jawa Timur menggelar ronda bergilir siang-malam guna mengawasi potensi
longsor susulan seiring hujan yang masih terus mengguyur daerah itu
sepekan terakhir.
"Warga terus berkoordinasi satu sama lain untuk mengawasi material
longsor yang masih membentang di area terdampak," kata Kabid Kedaruratan
dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ponorogo
Setyo Budiono di Ponorogo, Kamis.
Menurut dia, fungsi pengawasan melekat memang dibutuhkan, mengingat
masih ada sedikitnya 30 hunian yang rawan terdampak longsor susulan,
tepatnya di bawah sektor D.
Dengan kondisi material tanah dengan volume diperkirakan mencapai
satu juta meter kubik dan menghampar di sepanjang alur longsoran sejauh
1,5 kilometer itu, lanjut Budi, potensi longsor susulan sangat mungkin
terjadi.
Terlebih pada hari terakhir operasi pencarian korban hilang pada
Minggu (9/4), material lumpur jenuh dengan volume sangat besar akhirnya
bergerak laiknya aliran air mulai dari area bawah titik nol di sektor A
hingga sektor D, dan bahkan menyentuh dua rumah yang sebelumnya masih
tegak berdiri.
Tak hanya memperluas dampak kerusakan hunian, longsor susulan waktu
itu juga menyebabkan satu unit alat berat jenis eksavator terpendam
lumpur, jalan desa yang baru dinormalisasi relawan kembali terputus,
serta beberapa unit motor dan mobil dobel kabin pengangkut anjing
pelacak (K-9) terdorong jatuh ke sungai.
Kendati tak menyebabkan korban jiwa, Budi menyatakan potensi
longsor masih mungkin terjadi, terutama setelah aktivitas pencarian
dihentikan sementara alur sungai Tangkil tersumbat lumpur.
"Kami menyudet di jalur air yang tersumbat (lumpur) serta
memperlebar penampang sungai agar aluran lumpur bisa terurai," katanya.
Budi mengatakan belum ada skenario lanjutan terkait penataan area
terdampak longsor yang masih tertutup material lumpur jenuh, mulai
sektor A-D.
Menurut dia, kondisi tanah yang labil dan diduga masih basah (jenuh
air) di bagian bawah bisa membahayakan keselamatan petugas jika
dipaksakan melakukan kegiatan perataan maupun normalisasi lahan.
"Nanti akan dilakukan penanganan setelah kondisi lumpur kering," ujarnya. (*)
Warga Banaran Terus Awasi Potensi Longsor Susulan
Kamis, 13 April 2017 20:44 WIB
fungsi pengawasan melekat memang dibutuhkan, mengingat masih ada sedikitnya 30 hunian yang rawan terdampak longsor susulan, tepatnya di bawah sektor D.