Jakarta, (Antara) - Presiden Joko Widodo menjelaskan setidaknya terdapat sepuluh fokus pemerintah dalam rancangan belanja yang dicakup dalam Pagu Indikatif RAPBN 2018, salah satunya adalah penuntasan program infrastruktur prioritas nasional.
"Sekali lagi seluruh program infrastruktur prioritas nasional harus dapat diselesaikan di 2018 sehingga kita memiliki pondasi yang kuat, bukan saja meningkatkan daya saing, tapi juga bisa meningkatkan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi," kata Jokowi saat membuka Sidang Kabinet Paripurna di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa.
Sidang yang dihadiri oleh sejumlah menteri dan kepala lembaga negara itu membahas Pagu Indikatif RAPBN 2018.
Menurut Presiden, dengan tercapainya program infrastruktur prioritas nasional juga dapat memeratakan kondisi ekonomi yang berkeadilan hingga ke pelosok daerah.
Hal kedua yang menjadi fokus yaitu belanja untuk pendidikan dan kesehatan yang terus dijaga kualitasnya dengan memanfaatkan alokasi 20 persen dari APBN.
Presiden meminta untuk dibentuknya Dana Abadi Pendidikan yang bertujuan mengelola dana investasi pendidikan secara jangka panjang.
"Ya kemarin kita sudah hitung-hitung 2030 kita akan mempunyai Dana Abadi Pendidikan kurang lebih 400 triliun 9rupiah)," ujar Jokowi.
Fokus ketiga yaitu pemerintah kementerian dan lembaga diminta untuk membatasi belanja barang maksimum sebesar realisasi belanja tahun 2016.
Jokowi menegaskan agar pemerintah mengurangi belanja yang tidak efisien maupun yang tidak mendukung program prioritas nasional.
Hal keempat yang menjadi perhatian yaitu alokasi subsidi harus tepat sasaran dan digunakan secara efisien.
Subsidi untuk sejumlah produk seperti BBM, elpiji, pupuk, ataupun benih diminta untuk lebih tepat sasaran.
"Efisien dan tepat sasaran, dan saya tekankan lagi harus betul-betul sampai pada 40 persen lapisan masyarakat ekonomi terbawah," tegas Jokowi.
Kepala Negara juga mengatakan Program Keluarga Harapan (PKH), sebagai fokus kelima, merupakan salah satu program yang efektif dalam mengurangi angka kemiskinan.
Dia meminta agar sasaran PKH ditingkatkan dari 6 juta keluarga menjadi 10 juta keluarga dengan peningkatan anggaran.
Kemudian untuk fokus keenam yaitu Menteri Pertanian Amran Sulaiman diminta agar belanja pertanian diarahkan untuk mengembangkan tanaman hortikultura.
Jokowi mengatakan program peningkatan produtivitas padi sudah berhasil dan selanjutnya diarahkan pada pengembangan hortikultura.
Selain belanja pertanian, Jokowi juga menekankan belanja infrastruktur irigasi harus sesuai dengan pengadaan sawah ataupun sumber pengairan.
Tingkatkan pengawasan
Kepala Negara saat menyampaikan fokus belanja pemerintah dalam Pagu Indikatif RAPBN 2018 menyampaikan penegasan bahwa menteri maupun kepala lembaga negara harus meningkatkan pengawasan dan efisien dalam menggunakan dana yang telah diberikan.
Selain itu, fokus ketujuh yaitu Dana Alokasi Umum (DAU) akan menggunakan formula dinamis mengikuti keadaan keuangan pemerintah pusat.
Jumlah dana untuk tiap daerah nantinya akan dinamis tergantung pendapatan dari pemerintah pusat.
Kemudian, Jokowi menyebutkan fokus kedelapan dalam Pagu Indikatif RAPBN 2018 yaitu pemanfaatan Dana Alokasi Khusus kepada daerah tertentu untuk mengatasi kesenjangan ketersediaan layanan publik secara selaras dengan program antardaerah dan sumber pendanaan.
Untuk fokus kesembilan, Kepala Negara juga meminta kementerian memperhatikan pemanfaatan dana desa yang jumlahnya akan semakin besar.
"Pantau terus efektivitas pelaksanannya terutama prioritaskan untuk peningkatan produktivitas dalam rangka mengurangi kemiskinan, memperbaiki infrastruktur, dan penciptaan lapangan pekerjaan di desa," ujar Jokowi.
Presiden juga meminta agar menteri memeriksa langsung penyelesaian program-program pemerintah sesuai Nawacita secara lebih teliti dan rinci sesuai prioritas.
"Yang terakhir jangan ditawar-tawar lagi, pastikan bahwa seluruh APBN kita ini bebas dari korupsi dan lakukan pencegahan di kementerian dan lembaga masing-masing. Jangan ragu-ragu untuk bertindak keras, tegas terhadap uang yang berada di APBN kita," tegas Kepala Negara.(*)
10 Fokus Belanja Pagu Indikatif RAPBN 2018
Selasa, 4 April 2017 14:08 WIB