Surabaya, (Antara Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf menyampaikan saat ini petugas fokus mengevakuasi korban yang tertimbun akibat tanah longsor di Desa Banaran Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo.
"Semua dikerahkan dan fokus mencari korban tertimbun yang diperkirakan masih berjumlah belasan," ujarnya ketika dikonfirmasi di Surabaya, Sabtu.
Berdasarkan data dari Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur, bencana tanah longsor menerjang permukiman warga dipicu akibat hujan pada Jumat malam (31/3).
Saat longsor terjadi, sebagian masyarakat sedang memanen jahe di bagian bawah lereng perbukitan.
Gus Ipul, sapaan akrabnya, mengaku prihatin atas bencana tanah longsor karena sebenarnya sudah dapat diketahui tanda-tandanya sejak awal.
Menurut dia, adanya korban jiwa dalam bencana tanah longsor seharusnya bisa dihindari karena BPBD setempat telah mengingatkan.
Orang nomor dua di Pemprov Jatim itu berharap alat berat yang sudah disiagakan di lokasi dapat ditambah dan korban yang ditemukan tertimbun dapat diselematkan secepatnya.
Saat ini BPBD Jatim, BPBD Ponorogo, Bupati Ponorogo serta petugas siaga bencana dan relawan lainnya sudah berada di lokasi untuk evakuasi, termasuk posko di Desa Banaran.
Ia juga berharap ke depan tidak ada lagi korban jiwa yang tertimbun tanah longsor dan meminta masyarakat yang tinggal di perbukitan maupun tebing bisa menyadari keadaannya dengan baik.
Sementara itu, berdasarkan laporan sementara dari BPBD Kabupaten Ponorogo, terdapat 17 orang yang masih tertimbun, namun belum dapat dipastikan berapa jumlah keseluruhan korban yang tertimbun.
Rumah yang terdampak sekitar 25-30 unit rumah dan beberapa unit kendaraan juga tertimbun.
Sebelumnya juga sudah ada tanda-tanda bencana dan BPBD telah memperingatkan warga akan bahaya longsor.
Saat malam hari warga mengungsi sementara, namun ketika warga kembali ke rumah pada pagi hari untuk bekerja, longsor menerjang saat tidak ada hujan. (*)