Nota kesepahaman (MoU) antara kedua belah pihak itu ditandatangani, Sabtu (11/3) di Desa Pujon Kidul, Kecamatan Pujon, Kabuapten Malang, Jawa Timur dan disaksikan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
Masing-masing pihak diwakili oleh Trisilo Ari Setyawan selaku Direktur Komersial PPI dan Edy Lukmannul Karim selaku Penanggung Jawab Yayasan Bahrul Maghfiroh Cinta Indonesia.
PPI dan Yayasan Bahrul Maghfiroh Cinta Indonesia melakukan kerja sama dalam penjualan paket sembako dan melakukan sinergi sumber daya dalam rangka pengembangan usaha di bidang penjualan paket sembako.
PPI nantinya akan mengirim paket sembako kepada Yayasan Bahrul Maghfiroh Cinta Indonesia sesuai dengan surat pesanan dan Yayasan Bahrul Maghfiroh Cinta Indonesia akan menerima paket sembako dari PPI yang nantinya akan dijual kepada Jamaah serta masyarakat umum.
"Kami berupaya melakukan langkah-langkah konkret dalam rangka meningkatkan nilai perusahaan melalui kemanfaatan bagi masyarakat petani maupun pedagang kecil melalui filosofi perdagangan PPI Komersial Terstruktur dan Terukur," ujar Direktur Komersial PPI Trisilo Ari Setyawan di sela acara penandatanganan MoU tersebut.
Dengan harapan, lanjutnya, dapat menjadi angin segar bagi masyarakat karena pada kenyataannya masih ada warga di Malang yang kesulitan membeli sembako dan terpaksa harus membeli sembako ke pasar, apalagi harga sembako dan bahan pokok lainnya belakangan ini fluktuatif dan cenderung tinggi.
Sementara itu Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dalam meminta PPI secara bertahap bisa mengambil solusi untuk mengatasi problem yang dihadapi petani ketika hasil panen melimpah, namun daya serap dan daya beli masyarakat rendah, sehingga harga komoditas panen tersebut jatuh (anjlok).
"Untuk mewujudkan rakyat yang makmur diawali dengan kehidupan dan tingkat perekonomian petani yang makmur pula. Oleh karena itu, untuk mewujudkan petani yang makmur, hasil panen petani juga harus terserap pasar secara optimal, sehingga petai juga mendapatkan nilai tambah," urainya.
Usai penandatanganan MoU yang juga disaksikan Bupati Malang Dr Rendra Kresna itu, PPI memberikan bantuan kepada sejumlah warga kurang mampu berupa paket sembako. Kemasan setiap paket sembako tersebut berupa 20 kilogram beras, 3 kilogram gula pasir dan minyak goreng kemasan dua liter.(*)
PPI dan Yayasan Bahrul Maghfiroh Cinta Indonesia melakukan kerja sama dalam penjualan paket sembako dan melakukan sinergi sumber daya dalam rangka pengembangan usaha di bidang penjualan paket sembako.
PPI nantinya akan mengirim paket sembako kepada Yayasan Bahrul Maghfiroh Cinta Indonesia sesuai dengan surat pesanan dan Yayasan Bahrul Maghfiroh Cinta Indonesia akan menerima paket sembako dari PPI yang nantinya akan dijual kepada Jamaah serta masyarakat umum.
"Kami berupaya melakukan langkah-langkah konkret dalam rangka meningkatkan nilai perusahaan melalui kemanfaatan bagi masyarakat petani maupun pedagang kecil melalui filosofi perdagangan PPI Komersial Terstruktur dan Terukur," ujar Direktur Komersial PPI Trisilo Ari Setyawan di sela acara penandatanganan MoU tersebut.
Dengan harapan, lanjutnya, dapat menjadi angin segar bagi masyarakat karena pada kenyataannya masih ada warga di Malang yang kesulitan membeli sembako dan terpaksa harus membeli sembako ke pasar, apalagi harga sembako dan bahan pokok lainnya belakangan ini fluktuatif dan cenderung tinggi.
Sementara itu Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dalam meminta PPI secara bertahap bisa mengambil solusi untuk mengatasi problem yang dihadapi petani ketika hasil panen melimpah, namun daya serap dan daya beli masyarakat rendah, sehingga harga komoditas panen tersebut jatuh (anjlok).
"Untuk mewujudkan rakyat yang makmur diawali dengan kehidupan dan tingkat perekonomian petani yang makmur pula. Oleh karena itu, untuk mewujudkan petani yang makmur, hasil panen petani juga harus terserap pasar secara optimal, sehingga petai juga mendapatkan nilai tambah," urainya.
Usai penandatanganan MoU yang juga disaksikan Bupati Malang Dr Rendra Kresna itu, PPI memberikan bantuan kepada sejumlah warga kurang mampu berupa paket sembako. Kemasan setiap paket sembako tersebut berupa 20 kilogram beras, 3 kilogram gula pasir dan minyak goreng kemasan dua liter.(*)