Tulungagung (Antara Jatim) - Sejumlah petani di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mengeluh sulit
mendapat jatah pupuk bersubsidi untuk memenuhi kebutuhan pertanian
mereka, memasuki musim tanam periode awal 2017.
"Akhir-akhir ini memang agak sulit dapat pupuk. Padahal kebutuhan
awal musim ini cukup tinggi," kata Joko Suyitno, petani padi di Desa
Waung, Tulungagung, Senin.
Ia menuturkan hal yang sama dirasakan sejumlah petani lain di wilayah Desa Waung maupun sekitarnya.
Upaya mendapat jatah pupuk bersubdidi di kelompok tidak banyak membuahkan hasil, karena pasokan yang dibatasi.
"Semua jatah dikurangi, padahal kebutuhannya di atas pagu yang
ditetapkan dalam RDKK (rencana definitif kebutuhan kekompok)," katanya.
Suyitno mengatakan jenis pupuk yang paling dibutuhkan petani saat
ini adalah jenis ZA (zwavelzure ammoniak) dan TSP (triple super
phosphate).
Menurut dia, dua jenis pupuk ini penting saat masa pertumbuhan
tanaman padi yang memasuki musim tanam bulan pertama dan kedua.
"Untuk sawah dengan luas 200 ru atau sepertiga hektare seperti
milik saya ini, membutuhkan sedikitnya 1,25 kuintal pupuk ZA dan TSP,
yang harganya masing-masing Rp75 ribu per sak untuk jenis ZA dan Rp105
ribu per sak untuk jenis TSP," katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pupuk dan Pestisida Dinas Pertanian dan
Holtikultura Kabupaten Tulungagung Triwidyo Basuki mengatakan alokasi
pupuk bersubdidi saat ini memang dikurangi dibanding tahun sebelumnya.
Ia berdalih,pengurangan jatah pupuk bersubsidi tersebut terjadi di
semua daerah di Indonesia karena serapan tahun lalu juga tidak optimal
dampak kemarau panjang.
"Namun petani tidak perlu resah dengan pengurangan alokasi pupuk
ini karena jika memang nantinya kekurangan, pemkab akan mengajukan
penambahan alokasi ke pusat," kata Okky.
Ia menjelaska, pada tahun anggaran 2017 ini alokasi pupuk
bersubdidi untuk Kabupaten Tulungagung terjadi pada semua jenis pupuk,
seperti urea, ZA, SP36, petroganik dan NPK.
"Untuk wilayah Tulungagung pengurangan terbesar terjadi pada pupuk
urea yang mencapai 5.000 ton," katanya. (*)
Petani Tulungagung Keluhkan Sulitnya Mendapat Pupuk Bersubsidi
Senin, 27 Februari 2017 19:57 WIB
"Namun petani tidak perlu resah dengan pengurangan alokasi pupuk ini karena jika memang nantinya kekurangan, pemkab akan mengajukan penambahan alokasi ke pusat," kata Okky.