Kediri (Antara Jatim) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur memberikan penghargaan pada Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri, karena berhasil menekan inflasi terendam se-Jatim pada 2015 dan 2016.
"Kami silaturahim ke Wali Kota, menyampaikan apresiasi prestasi inflasi terendah se-Jatim," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jatim Difi Ahmad Johansyah saat di Kediri, Kamis.
Ia mengatakan, selain menyampaikan apresiasi tersebut, Difi mengatakan sekaligus berkunjung ke Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri, terlebih lagi dirinya merupakan pejabat BI yang baru.
"Jarang ada kota dua tahun berturut-turut inflasi rendah, 2015 dan 2016, apalagi tiga tahun, prestasinya luar biasa," tegasnya.
Ia menilainya adanya inflasi yang rendah itu bisa sangat bagus, salah satunya untuk daya saing. Kenaikan upah ke depan bisa lebih rendah.
Walaupun memberikan apresiasi atas prestasi TPID Kota Kediri, Difi mengatakan beragam hal bisa memengaruhi inflasi, yaitu "Administered Prices (komponen harga yang diatur pemerintah), misalnya kenaikan biaya pengurusan BPKB (buku pemilik kendaraan bermotor), STNK (surat tanda nomor kendaraan), tarif dasar listrik (TDL), elpiji, cabai, termasuk BBM (bahan bakar minyak).
"Untuk tahun ini, salah satu ancaman terbesar inflasi adalah 'Administered Prices'. Ini tidak bisa dihindarkan, tapi kami harap bisa mempertahankan yang sudah ada," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan keberhasilan menekan inflasi di Kota Kediri ini, karena seluruh instansi yang terlibat di TPID selalu duduk bersama, baik dari Pemkot Kediri, Bank Indonesia, BPS, Bulog, Pertamina, hingga pengusaha.
"Kami ajak diskusi supaya bisa menjaga stabilisasi inflasi, bisa menurunkannya termasuk upaya memompa ekonomi, sebab yang dapat keuntungan adalah masyarakat," ucapnya.
Wali Kota menambahkan, pemerintah juga tidak segan memberikan subsidi untuk biaya transportasi, sehingga sedikit banyak bisa memengaruhi harga, bahkan bisa menurunkan harga.
"Maka setelah turun, pasar juga mengikuti harga tersebut, jadi tidak ada 'Taking profit' (mengambil keuntungan) oleh pengusaha yang berlebihan, sehingga inflasi terus kita jaga," tuturanya.
Pemberian penghargaan itu berlangsung di rumah dinas Wali Kota Kediri, Jalan Basuki Rahmad, Kota Kediri. Selain dihadiri Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jatim Difi Ahmad Johansyah, juga Kepala Kantor Perwakilan BI Kediri Djoko Raharto, perwakilan dari BPS Kediri, serta sejumlah kepala satuan kerja. (*)
Video oleh : Asmaul C