Bandung (Antara jatim) - Sebanyak 47 mahasiswa Universitas Kristen Petra (UKP) Surabaya
mempelajari "sociopreneurship" dalam acara Career Camp yang diadakan di
Bandung, Jawa Barat, Senin hingga Kamis 6-9 Februari ini.
Kepala Pusat Karier UK Petra Lisa Narwastu, di Bandung, Senin
mengatakan, acara yang sudah berlangsung kelima kali ini mengambil "Your
Business, Your Contribution to The Nation".
"Tujuannya untuk mengajarkan kepada mahasiswa bagaimana berbisnis
tidak hanya meraih dalam bentuk provit tapi juga benevit bagi orang
lain," kata Lisa.
Lisa menambahkan dalam acara tersebut menghadirkan Veronica
Colondam, founder Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) sebagai pemateri
utama. Selain itu mahasiswa juga diajak berkunjung ke beberapa tempat
socioreneur yang ada di Bandung.
Tempat-tempat itu antara lain Komunitas Hong, yakni suatu komunitas
yang melestarikan mainan tradisional anak. Rumah Cemara yang dibangun
oleh mantan pengguna narkoba, Bandung City Creatif Forum (BCCF).
"Sebelumnya peserta mendapat pembekalan dasar di Surabaya. Setelah
itu mereka langsung praktik ke lapangan dan materi pemantapan dari
pakarnya," ujarnya
Sementara itu, Founder Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) Veronica
Colondam menjelaskan dalam materinya, Yayasan berbasis sociopreneur itu
menekankan bisnis dengan unsur pemberdayaan masyarakat.
"Membangun bisnis sociopreneur harus didasari dengan kemauan kuat
karena tidak hanya berdampak pada masyarakat tapi juga tanggung jawab
pada Tuhan," ujar Veronica.
Para pengusaha sociopreneur, lanjut dia harus memiliki tujuan
sosial dan bisnis yang jelas agar hasil tepat sasaran dan bisa
menghasilkan perubahan.
"Selain itu yang tak kalah penting adalah harus bisa mengukur
dampak, dengan tidak sembarangan memberdayakan masyarakat yang hanya
merasa berhak dibantu," tambahnya.
Dia mencontohkan beberapa bisnis sociopreneur adalah Fingertalk
yang memberdayakan masyarakat tuna wicara sebagai pelayan dan koki di
sebuah restoran.
Selain itu di Flores memberdayakan para ibu untuk membuat hiasan
anyaman sembari mengasuh anak-anak mereka untuk mengurangi maternity
death.
Sociopreneur termasuk bisnis yang penting karena merupakan tindak
lanjut dari kegiatan pengembangan masyarakat dan memandirikan ekonomi.
"Tidak hanya menyekolahkan anak-anak kurang mampu, tapi juga
memberikan lapangan pekerjaan untuk mereka setelah selesai menempuh
pendidikan," katanya. (*)
Mahasiswa UK Petra Pelajari Sociopreneurship di Bandung
Senin, 6 Februari 2017 19:06 WIB
"Tujuannya untuk mengajarkan kepada mahasiswa bagaimana berbisnis untuk tidak hanya meraih untuk dalam bentuk provit tapi juga benevit bagi orang lain," kata Lisa.