Bondowoso (Antara Jatim) - Kepala Dinas Pertanian Pemerintah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Munandar mengemukakan bahwa sejumlah petani tanaman padi organik mulai menggunakan penanaman metode hazton karena produktivitasnya lebih bagus.
"Di Desa Lombok Kulon, Kecamatan Wonosari ada dua metode yang diterapkan pada pertanian padi organik oleh petani, yakni metode Hazton dan SRI (System of Rice Intensification) tetapi hasilnya metode hazton lebih bagus dibandingkan SRI," ujarnya di Bondowoso, Minggu.
Dari segi produktivitas padinya, lanjut dia, metode hazton mencapai 6,2 ton per hektare, sedangkan menggunakan metode SRI 5,2 ton per hektare.
Menurut dia, penanaman padi organik menggunakan metode hazton juga lebih tahan terhadap hama penyakit padi, salah satunya adalah keong sawah.
"Petani padi organik di Desa Lombok Kulon sebelumnya menggunakan berbagai metode dan produktivitas padi maksimal 4,2 ton per hektare di musim penghujan, dan karenanya dengan menggunakan metode baru ini diharapkan produktivitas padi organik dapat meningkat signifikan," ucapnya.
Munandar menjelaskan, penanaman benih padi organik menggunakan metode hazton yaitu setiap lubang diisi benih padi antara 15 hingga 20 biji dengan waktu persemaian selama 12 hari.
"Beberapa waktu lalu Kelompok Tani Karya Tani II yang tergabung dalam Gapoktan Al Barakah di Desa Lombok Kulon sudah panen hasil padi organik dengan menggunakan metode hazton dan memang lebih bagus," tuturnya. (*)
Petani Bondowoso Gunakan Penanaman Padi Metode Hazton
Minggu, 5 Februari 2017 23:00 WIB