Surabaya (Antara Jatim) - Sejumlah kader Nahdlatul Ulama Jawa Timur dari berbagai latar belakang sosial dan profesi mendeklarasikan perkumpulan "Astranawa Institute" untuk mewujudkan kemaslahatan umat.
"Perkumpulan ini didirikan oleh mereka yang berasal dari kalangan intelektual, akademisi, politisi, ekonom, aktivis gerakan dan lain-lain yang memiliki kesamaan ideologi keagamaan dan kemasyarakatan berakar pada ajaran Islam ala Ahlus-Sunnah Wal-Jamaah," ujar Direktur Astranawa Institute Muhammad Balya Firjaun Barlaman di sela deklarasi di Museum NU Surabaya, Selasa.
Astranawa Institute, kata dia, sengaja dideklarasikan bertepatan dengan Hari Lahir ke-91 Nahdlatul Ulama (31 Januari 1926) dengan harapan perkumpulan ini mendapatkan berkah NU.
Gus Firjaun, sapaan akrabnya, berharap terkumpul energi potensial untuk membangun gerakan moral, intektual, sosial, dan ekonomi secara praktis sebagai bentuk dukungan kepada cita-cita perjuangan NU.
"Perkumpulan ini berazaskan Pancasila, beraqidah Islam, berdasarkan Al-Quran, As-Sunnah, Ijma' dan Qiyas," ucap mantan anggota DPRD Jatim tersebut.
Menurut dia, potensi kultural NU itu sangat besar sehingga tak mampu tertampung di struktural NU maupun badan otonomya sehingga berakibat banyaknya generasi muda NU yang tak mampu mempertahankan Fikroh Nahdliyah, bahkan berubah menjadi radikal atau liberal.
"Astranawa Institute itu bukan untuk menandingi Banom (badan otonom) NU, tapi justru menjadi wadah bagi NU kultural yang belum terwadahi," katanya.
Ia juga memastikan perkumpulan ini tidak ada unsur politik dan tak terkontaminasi kepentingan apapun karena semata-mata ingin memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi NU khususnya dalam hal sosial keagamaan, hukum, pemberdayaan ekonomi maupun politik pemerintahan.
Sementara itu, Ketua Pembina Astranawa Institute Choirul Anam berpesan bahwa dalam deklarasi Astranawa Intitute ini dirinya berharap institusi ini ke depan bisa bermanfaat bagi NU," kata Cak Anam, sapaan akrabnya.
Deklarasi ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Gus Firjaun yang diberikan kepada Cak Anam, dilanjutkan doa bersama sebagai wujud rasa syukur berdirinya perkumpulan tersebut. (*)
Video oleh : Fiqih A