Surabaya (Antara Jatim) - Mahasiswa ITS, Sri Utami bersama tim mahasiswa Departemen Teknik Kimia
ITS berhasil melakukan pengolahan limbah plastik kemasan minuman
menggunakan sari eceng gondok menjadi sebuah Biofuel, yakni sumber
energi alternatif yang ramah lingkungan.
"Karya Biofuel ini sendiri adalah beraawal dari pengamatan
lingkungan sekitar. Rupanya di ITS sendiri belum ada pengolahan sampah
kemasan botol air mineral," katanya di Kampus ITS, Jumat.
Dari sanalah, Tami bersama empat anggota timnya tergerak untuk
menciptakan alat yang dapat mengolah limbah sampah tersebut menjadi
bahan bakar minyak. Keempatnya adalah Regia Puspitasari, Putu Adhi Rama
Wijaya, Tri Wahyuning Eka PS, Ratri Puspita Wardani.
"Awalnya limbah plastik dicacah menjadi potongan-potongan kecil.
Kemudian cacahan tersebut diproses dengan metode pirolisis," terangnya
Dirinya menjelaskan, pirolisis merupakan proses dekomposisi bahan
anorganik melalui proses pemanasan. �Hasil dari proses pirolisis ini
adalah liquid fuel atau bahan bakar minyak,� lanjut mahasiswi asal
Malang ini.
Liquid fuel inilah, menurut Tami, yang nantinya dikomposisikan
dengan hasil fermentasi bioetanol dari eceng gondok menjadi bahan bakar
minyak yang beroktan tinggi.
"Kita komposisikan sedemikian rupa agar mirip dengan nilai oktan
bensin. Yaitu 90 persen bioetanol dan 10 persen liquid fuel," jelas
Tami.
Dari inovasinya ini, dirinya dan tim berhasil memboyong dua piala
juara satu dari dua ajang Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang berbeda. Yaitu
Lomba KTI Bio Fest yang diselenggarakan oleh Departemen Biologi
Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta (UNS) dan Lomba KTI
Environment Festival oleh Departemen Teknik Lingkungan Universitas
Airlangga, belum lama ini.
Tentang keberhasilannya dalam lomba karya tulis ini, Tami
menegaskan, ide menulis hakikatnya bisa muncul dari mana saja. Terutama
dari lingkungan sekitar. Namun seringkali sebagian orang berasumsi
membuat karya tulis ilmiah itu sulit.
"Sangat disayangkan bila kita mengatakan sulit, tapi belum pernah
mencoba untuk menulis," tutur Kepala Departemen Riset dan Teknologi
Himpunan Mahasiswa (Hima) Departemen Teknik Kimia ITS ini tersenyum.
Ke depannya, Tami sangat berharap dapat mempresentasikan karya
terbaiknya ini di konferensi internasional. "Target terdekat adalah
ajang Call for Paper di Hokkaido, Jepang," tandasnya. (*)
Mahasiswa ITS Olah Limbah Plastik Jadi Biofuel
Jumat, 9 Desember 2016 17:51 WIB
“Awalnya limbah plastik dicacah menjadi potongan-potongan kecil. Kemudian cacahan tersebut diproses dengan metode pirolisis,” terangnya