Surabaya (Antara Jatim) - Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Jawa Timur berencana mengajukan akreditasi mandiri untuk menutupi kekurangan kuota yang diberikan Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN S/M).
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Dr Saiful Rachman, di Surabaya, Rabu menuturkan, tahun ini usulan akreditasi SMK mencapai 1.540 program keahlian. Namun, kuota dari Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN S/M) hanya 1.400 program keahlian.
"Nanti kami akan anggarkan di APBD untuk kekurangannya 140 program keahlian itu," tutur Saiful.
Saiful menerangkan, berbeda dengan satuan pendidikan jenjang lainnya, akreditasi SMK tidak dilakukan per lembaga pendidikan, melainkan tiap program keahlian harus diakreditasi.
Pihaknya mengaku, semua SMK di Jatim sebenarnya sudah terakreditasi. Namun, besarnya usulan tersebut lantara banyak program keahlian yang masa akreditasinya habis.
"Paling banyak reakreditasi. Ada juga yang akreditasi baru, tapi hanya program keahlian yang memang baru dibuka," kata dia.
Mantan Kepala Badan Diklat Jatim itu merinci, jumlah program keahlian yang habis masa akreditasinya sebanyak 924 program keahlian dan belum terakreditasi sebanyak 616 program keahlian. Kebutuhan akreditasi itu, lanjut dia, diupayakan akan rampung tahun depan.
"Kita sedang menggarap revitalisasi SMK. Salah satunya meningkatkan performance mereka melalui akreditasi ini," tutur Saiful.
Performance SMK dinilai Saiful akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap satuan pendidikan. Kepercayaan ini diperlukan untuk mendongkrak minat lulusan SMP/MTs masuk ke pendidikan vokasi. Selain itu, kepercayaan terhadap SMK menjadi pertimbangan penting bagi induatri untuk merekrut lulusannya.
"Performance dan akuntabilitas yang ada di dalam status akreditasi itu penting agar SMK mendapat pengakuan dari masyarakat," tutur dia.
Di sisi lain, lanjut Saiful, revitalisasi SMK juga akan didukung sejumlah regulasi yang mengikat. Diantaranya ialah pergub tentang teaching factory.
"Dengan Inpres revitalisasi SMK itu dan pergub teaching factory, kita harap semakin banyak perusahaan yang akan terlibat aktif terhadap SMK," kata dia.
Selain SMK, kebutuhan akreditasi juga dialami SMA/MA yang tahun depan diusulkan 1.109 satuan pendidikan. Hanya saja, kuota dari BAN S/M yang turun sebatas 904 lembaga. Di singgung terkait ini, Saiful mengaku akan fokus pada peningkatan sarana pra sarana di SMA. Sebab, dari sisi jumlah SMA negeri justru lebih banyak dari SMK negeri.
"Jumlahnya banyak, karena itu kita tingkatkan dulu sarana pra sarananya. Anggaran yang disiapkan, mencapai Rp150 miliar tahun depan," tandasnya. (*)
Dindik Jatim Akan Ajukan Akreditasi Mandiri
Rabu, 7 Desember 2016 20:03 WIB
Nanti kita akan anggarkan di APBD untuk kekurangannya 140 program keahlian itu.