Surabaya (Antara Jatim) - Civitas akademika Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya, bersama-sama
menari Tortor dengan menggunakan ulos serta kain pengikat kepala untuk
menyambut Natal dan Tahun Baru 2017 di auditorium kampus UK Petra,
Jumat.
Ketua panitia acara, Dr Ir Hotlan Siagian MSc mengatakan dipilihnya
tema "Boan Sada Nari" karena sebagai pemaknaan, agar semua membawa satu
jiwa lagi untuk mengenal Yesus Kristus dan misi ini dilakukan secara
terus-menerus yang tidak berhenti pada satu jiwa saja.
"Tahun 2016 kami mengambil Batak, sebagai penanda. Panitianya pun
kebanyakan berasal dari Batak, mulai dari mahasiswa, dosen hingga
persona kependidikan," kata Hotlan Siagian.
Dia menjelaskan, karena mengambil nuansa Batak, maka pihaknya juga
menyesuaikan warnanya. Oleh sebab itu, pihaknya mengambil warna hitam,
merah dan emas.
Hotlan mengatakan, rangkaian kegiatan Natal 2016 merupakan acara yang diadakan di bawah Pusat Kerohanian UK Petra.
Dalam kegiatan ini Civitas UK Petra juga melakukan kunjungan ke
mantan pegawai UK Petra, anak pegawai, pembinaan guru dan pimpinan
sekolah Kristen di Medan, Sumatera Utara. Serta, puncaknya perayaan
Natal 2016 dilaksanakan Jumat (2/12) di UK Petra Surabaya.
"Dengan demikian, akan semakin banyak jiwa yang diselamatkan dalam
Yesus Kristus. Itu tema besar yamg kami pilih untuk perayaan Natal tahun
2016," ujar Hotlan Siagian.
Dalam acara keakraban tersebut juga melibatkan tamu undangan,
seperti guru sekolah binaan dan keluarga pegawai UK Petra itu juga
terdapat ke asyikan tersendiri, pasalnya bagi yang enggan ikut menari,
mereka diwajibkan memberi saweran atau menyelipkan uang ditangan para
penari.
Pembukaan rangkaian perayaan Natal 2016, yang dilakukan oleh Rektor
UK Petra Surabaya, Prof. Rolly Intan ditandai dengan pemukulan alat
musik tradisional dan pemberian kain Ulos asli Batak oleh ketua panitia
acara Natal serta dilanjutkan dengan ramah tamah dengan suguhan beragam
makanan ringan khas Batak. Seperti Lapet, Ombus-ombus dan Lemang.
(*)
Civitas UK Petra Menari Tor-tor Sambut Natal
Jumat, 2 Desember 2016 17:40 WIB
"Tahun 2016 kami mengambil Batak, sebagai penanda. Panitianya pun kebanyakan berasal dari Batak mulai dari mahasiswa, dosen hingga persona kependidikan," kata Hotlan Siagian.