Tulungagung (Antara Jatim) - Sejumlah siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Assyafi'iyah, Gondang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mengalami kesurupan (histeria) secara bersamaan saat hendak masuk sekolah.
"Baru saja tadi melihat aksi unjuk rasa dan saat mau masuk kelas tiba-tiba berteriak-teriak tidak karuan dengan tubuh kejang tak sadarkan diri," tutur Rifatul Humaidah di Tulungagung, Selasa.
Mulanya, siswa yang kesurupan berjumlah empat orang. Namun berselang sekitar 5-15 menit kemudian dua siswa lain mengalami kondisi serupa.
Mereka tiba-tiba jatuh pingsan lalu kejang dan menjerit tanpa sebab. "Peristiwa (kesurupan) ini sudah berulang kali terjadi semenjak pergantian kepengurusan sekolah," kata Mahmudah, siswa MTs Assyafi'iyah yang lain.
Untuk menenangkan, para siswa kesurupan yang kesemuanya laki-laki dibawa ke ruang guru.
Di tempat itu, sebagian siswa, guru dan aparat polisi babinkamtibmas melakukan upaya terapi secara tradisional dengan membacakan istigfar, takbir, tahlil serta ayat-ayat suci alquran.
"Hanya dengan cara itu kami bisa menenangkan teman yang kesurupan," ujar keduanya.
Suasana mencekam dihiasi isak tangis siswa itu berlangsung kurang lebih 20 menit.
Masing-masing siswa yang kesurupan berangsur tenang dan mulai sadarkan diri.
Para siswa akhirnya dipulangkan lebih awal akibat gangguan pelajaran dampak unjuk rasa kelompok alumni dan ratusan siswa menuntut pengebalian guru-guru yang dipecat, pengembalian pengelolaan MTS Assyafi'iyah di bawah naungan Yayasan NU, pendidikan murah hingga pencopotan pejabat kepala sekolah.
"Fenomena kesurupan di MTS ini memang terus berulang. Dalam sepekan ini saja sudah tiga kali. Kata orang pintar situasi ini terjadi dampak 'pertarungan' dua kubu kekuatan yang menggunakan bantuan supranatural, imbasnya ke siswa tadi," kata Ketua Gerakan Pemuda Ansor Tulungagung Syahrul Munir.(*)
Sejumlah Siswa MTs di Tulungagung Alami Kesurupan
Selasa, 18 Oktober 2016 19:58 WIB
"Fenomena kesurupan di MTS ini memang terus berulang. Dalam sepekan ini saja sudah tiga kali. Kata orang pintar situasi ini terjadi dampak 'pertarungan' dua kubu kekuatan yang menggunakan bantuan supranatural, imbasnya ke siswa tadi," kata Ketua Gerakan Pemuda Ansor Tulungagung Syahrul Munir