Surabaya (Antara Jatim) - Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kota Surabaya mendatangi 99 bangunan besar yang Izin Mendirikan Bangunan (IMB) -nya dinilai bermasalah karena beralih fungsi dari peruntukan awal.
"Ada 99 bangunan yang kami datangi. Dari hasil temuan di lapangan, sebagian besar bangunan sudah beralih fungsi dari peruntukan awal. Izin rumah tinggal menjadi kantor, ada yang berubah menjadi restoran," kata Kasi Pengendalian Bangunan DCKTR Kota Surabaya Aly Murtadlo, di Surabaya, Kamis.
Menurut dia, tahun ini DCKTR menargetkam pendapatan asli daerah (PAD) dari izin mendirikan bangunan (IMB) sebesar Rp200 miliar. Untuk mencapai angka tersebut, DCKTR rajin sosialisasi simpatik kepada masyarakat.
DCKTR melakukan sosialiasai yang dikemas dengan operasi khusus (opsus) IMB dengan menyasar bangunan di sepanjang jalan Manyar Kertoarjo, Kamis siang hingga sore. Para petugas DCKTR melakukan opsus dengan menggunakan sepeda gunung dengan mendatangi satu persatu bangunan yang sebagian besar dipakai untuk komersial.
Aly menjelaskan opsus IMB ini hanya sosialisasi simpatik. Bangunan yang diketahui IMB sudah tidak sesuai peruntukan, pihaknya memberi waktu selama tujuh hari untuk mengurus di DCKTR.
"Ada kendala apa mereka, mereka kadang ada keluhan, jadi kita cari tahu dulu kendalnlanya sebelum melakukan penindakan," katanya.
Namun setelah tujuh hari juga tidak mengajukan IMB, pihaknya akan memberikan surat peringatan (SP) satu, dua dan tiga. Setelah SP ketiga juga tidka adak itikad baik, DPUCKTR akan berkoordinasi dengan Satpol PP.
"Nanti Satpol yang akan melakukan penindakan, penyegelan," katanya.
Kabid Tata Bangunan DCKTR M Awaludin Arief menjelaskan penindakan terhadap pelanggar IMB berdasarkan Perwali 37 Tahun 2013. Rata-rata bangunan banyak yang sudah beralih fungsi, apalagi di Jalan Manyar letaknya strategis.
Dia mengatakan sekitar 60 persen bangunan di Surabaya memiliki IMB sesuai dengan peruntukan. Sisanya, sudah tidak sesuai dengan struktur. "Rata-rata yang berubah fungsi dari rumah tinggal berubah jadi karaoke, restoran, dan lainnya," katanya. (*)