Surabaya (Antara Jatim) - Kapolda Jatim Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji menilai pembangunan "underpass" atau jalan bawah tanah di kawasan Madiun sangat dibutuhkan untuk mengurai kemacetan yang disebabkan adanya perlintasan kereta api.
"Pemerintah harus segera membangun fasilitas atau sarana jalan, seperti 'underpass' atau 'flyover' di kawasan itu," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Selasa.
Menurut dia, pembangunan sarana jalan sangat diperlukan karena setiap liburan panjang, khususnya arus mudik dan balik maupun masa liburan lainnya, antrean kendaraan dinilainya sangat padat.
Terlebih tak adanya jalur alternatif di kawasan tersebut sehingga kemacetan menjadi sesuatu yang mengganggu arus kelancaran lalu lintas.
“Kasus kemacetan di Wilangan hingga Saradan ada lintasan kereta api dan tak ada jalur alternatif. Pemerintah harus mengubahnya," ucap jenderal bintang dua tersebut.
Selain itu, lanjut dia, pengerjaan jalan tol Surabaya-Solo diharapkan juga segera rampung sehingga pada tahun-tahun yang akan datang tidak terjadi lagi kemacetan panjang di kawasan tersebut.
Senada dengan harapan Kapolda Jatim, Pemerintah Provinsi Jawa Timur siap membangun "underpass" di beberapa titik yang rawan terjadi kemacetan, seperti di jalur Caruban-Saradan, kawasan Madiun.
"Rencana pembangunannya sudah disetujui Kementerian Perhubungan dan tinggal realisasinya saja," ujar Gubernur Jatim Soekarwo.
Diharapkan, mulai tahun depan proses pembangunannya sudah dilaksanakan dan masyarakat bisa terbebas dari kemacetan luar biasa yang kerap terjadi akibat adaya perlintasan kereta api tersebut.
"Jalan bawah tanahnya nanti dibangun di empat silangan dan berada di bawah rel kereta api," ucap Pakde Karwo, sapaan akrabnya.
Seperti yang terjadi saat arus mudik dan balik Lebaran 2016, di kawasan tersebut mengalami kemacetan akibat perlintasan kereta api dan volume kendaraan.
Para pengendara diimbau untuk bersabar dan tetap mematuhi peraturan selama berkendara demi kelancaran berlalu lintas. (*)