"Ini pengalaman pertama, tapi saya senang," kata mahasiswa Setsunan University Jepang, Akihiro Sukijono, yang sudah enam bulan mengambil studi Bahasa Indonesia Melayu di Unitomo.
Bahkan, Akihiro bersama tiga rekannya Kazaya Iwasaki, Yuki Asakawa, dan Miki Azumi, juga turut berpuasa di rumah orang tua asuhnya dari kalangan sivitas akademika Unitomo yang Muslim.
"Saya juga puasa, bahkan tiga hari yang lalu (21/6), saya juga ikut buka puasa bersama anak yatim. Sebelum berbuka, saya mengajak anak-anak yatim itu main game," katanya.
Keempat mahasiswa asal Jepang itu menempuh studi di Unitomo selama setahun, kecuali Yuki Asakawa yang hanya menempuh studi selama enam bulan (satu semester).
Mereka belajar tentang bahasa, pengenalan budaya, media Indonesia, wacana, sastra, dan sebagainya. Selain membagikan takjil, mereka juga mengikuti Buka Puasa Bersama Sivitas Akademika Unitomo bersama Rektor
Unitomo Dr Bachrul Amiq.
"Saya juga pertama kali pakai sarung, ini juga memakainya dengan dibantu oleh teman-teman mahasiswa sini (Unitomo)," kata Akihiro yang juga mengenakan baju bermotif batik warna biru itu.
Sementara itu, Rektor Unitomo Dr Bachrul Amiq mengakui para mahasiswa Jepang itu berpuasa karena menghormati Muslim Indonesia yang sedang berpuasa.
"Kebetulan, mahasiswi Jepang, Miki Azumi, yang ikut keluarga saya, juga berpuasa. Dia maklum karena keluarga saya juga berpuasa, jadi dia menghormati keluarga kami," katanya.
Dalam Buka Puasa Unitomo itu, pihaknya membagikan takjil dan makanan untuk 70 anak yatim sekitar kampus, 31 anak yang menjadi bagian "Campus Social Responsibility" (CSR) Unitomo, dan 15 anak tidak mampu yang belajar Inggris di Unitomo atas beasiswa PT Garuda Indonesia. (*)
Dalam Buka Puasa Unitomo itu, pihaknya membagikan takjil dan makanan untuk 70 anak yatim sekitar kampus, 31 anak yang menjadi bagian "Campus Social Responsibility" (CSR) Unitomo, dan 15 anak tidak mampu yang belajar Inggris di Unitomo atas beasiswa PT Garuda Indonesia. (*)