Jember (Antara Jatim) - Panitia lokal (Panlok) 58 Jember mewaspadai perjokian dalam tes ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2016 yang digelar di Universitas Jember (Unej), Jawa Timur, Selasa.
"Sejauh ini pelaksanaan tes SBMPTN berjalan lancar dan persoalan joki sudah diantisipasi dalam pelaksanaan SBMPTN Unej," kata Rektor Unej M. Hasan di sela-sela pemantauan pelaksanaan SBMPTN di Jember.
Jumlah peserta yang mendaftar di SBMPTN Universitas Jember sebanyak 11.947 orang dengan rincian sebanyak 5.150 peserta kelompok Sains dan Teknologi (Saintek), kelompok Sosial Humaniora (Soshum) sebanyak 4.839 orang, dan kelompok campuran sebanyak 1.858 orang, serta ditambah 100 peserta yang mengikuti tes berbasis komputer (CBT).
"Kami sudah memberikan pengarahan kepada seluruh pengawas, agar waspada terhadap kasus perjokian yang sering terjadi saat ujian tulis SBMPTN dan sejauh ini soal yang diacak juga sebagai salah satu upaya untuk menekan perjokian," tuturnya.
Panlok 58 Jember menyiagakan sebanyak 1.200 pengawas karena sesuai aturan setiap 20 peserta akan diawasi oleh dua orang pengawas dan jumlah tersebut belum termasuk pengawas cadangan.
"Pengawasan dilakukan secara ketat karena seluruh pengawas sudah diberi pembekalan dan pengarahan tentang prosedur pengawasan ujian SBMPTN, sehingga kalau ada gerak-gerik peserta yang mencurigakan akan diketahui oleh pengawas," katanya.
Selama ini, lanjut dia, hampir setiap tahun tidak ada kasus perjokian di Unej karena seluruh pengawas melaksanakan prosedur pengawasan sesuai dengan ketentuan.
Sementara itu, terdapat tiga peserta yang menderita sakit saat mengikuti tes SBMPTN, sehingga dua di antaranya harus mengerjakan di unit kesehatan sekolah dengan mendapat pengawasan dari pengawas cadangan.
"Ada tiga peserta yang sakit, bahkan satu peserta pingsan bernama Lusi yang saat itu mengerjakan soal SBMPTN di SMA Muhammadiyah Jember, sehingga mengerjakan tes di ruang kesehatan di sekolah setempat," kata Wakil Koordinator Kesehatan SBMPTN Panitia lokal 58 Jember, dr Ragil Ismi Hartati.
Sedangkan untuk peserta yang sakit di FISIP Universitas Jember tetap bisa mengikuti tes tulis di lokasi ujian, sehingga tidak perlu pindah ke ruangan khusus.
Jumlah ruangan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan ujian SBMPTN sebanyak 480 ruangan, terdiri dari 209 ruangan untuk kelompok ujian Saintek, 195 ruangan untuk kelompok ujian Soshum, dan 76 ruangan untuk kelompok ujian campuran.
Panlok 58 Jember meminjam sejumlah ruangan di sekolah dan kampus yang ada di sekitar Unej karena ruangan di kampus setempat hanya mampu menampung sekitar enam ribuan peserta.(*)