Tulungagung (Antara Jatim) - Operasi pasar beras hari pertama dan kedua di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, sepi pembeli akibat kurangnya sosialisasi dan persiapan dari Perum Bulog Subdivre Tulungagung.
"Kami akui memang persiapan kurang sehingga OP hari pertama tidak optimal," kata Kepala Bulog Subdivre Tulungagung Budi Cahyanto di Tulungagung, Sabtu.
Ia mengatakan, sesuai rencana harusnya operasi pasar baru mereka lakukan mulai 1 Juni atau Rabu pekan depan.
Namun karena muncul instruksi gubernur untuk menggelar OP terhitung mulai Jumat (27/5), Bulog mempercepat pelaksanaan operasi pasar meski persiapan belum matang.
"Daerah lainnya baru melaksanakan pada Rabu mendatang, dan baru di Jawa Timur yang mendahului melaksanaan OP lebih awal," ujarnya.
Selain sosialisasi ke masyarakat minim, kata Budi beberapa alat sosialisasi atau pengumuman pelaksanaan operasi pasar seperti spanduk atau banner belum tersedia di lokasi OP di Pasar Ngemplak.
Bulog juga hanya menyediakan beras dengan harga di bawah pasar sementara kebutuhan gula putih belum disediakan oleh bulog, aku Budi Cahyanto.
"Sebenarnya hari ini gula pasir sudah datang. Namun kami perlu mengemasnya dengan berat satu kilogram, sehingga baru bisa dijual pada OP hari Minggu," ujarnya.
Sejumlah warga atau konsumen yang berbelanja di Pasar Ngemplak mengaku tahu ada lapak baru penjualan sembako untuk komoditas beras.
Namun rata-rata mereka mengaku tidak tahu jika lapak beras baru yang ditaruh di atas pikap dan truk itu adalah operasi pasar.
"Kami tidak tahu jika ada OP, sebab tidak ada tulisannya dan saya telanjur beli beras seharga Rp9 ribu per kilogram," kata Suharyanti, salah satu pembeli di Pasar Ngemplak.
"Nanti saja jika gula pasir sudah dijual dan harganya lebih murah saya akan beli," kata Yuyun, konsumen lainnya.(*)
Operasi Pasar Beras di Tulungagung Sepi Pembeli
Sabtu, 28 Mei 2016 22:07 WIB
"Kami tidak tahu jika ada OP, sebab tidak ada tulisannya dan saya telanjur beli beras seharga Rp9 ribu per kilogram," kata Suharyanti, salah satu pembeli di Pasar Ngemplak.