Surabaya (Antara Jatim) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada 2016 mencanangkan kampung KB di 344 kabupaten/kota sebagai langkah awal mengurangi masyarakat kurang mampu.
"Kami sudah canangkan 344 kabupaten/kota sebagai kampung KB pada tahun pertama 2016, rencananya ada 514 kabupaten/kota yang akan menjadi kampung KB," kata Kepala BKKBN, Surya Chandra Surapaty di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Senin.
Dalam acara "Penguatan Peran Pemuda dalam Pembangunan Desa Berkelanjutan Menuju Indonesia Maju 2045", ia mengatakan kampung KB diharapkan memiliki manfaat agar program KB lebih dirasakan secara langsung oleh masyarakat.
"Khususnya bagi masyarakat yang berada di wilayah miskin, padat penduduk, tertinggal, terpencil, dan wilayah nelayan di seluruh tanah air, seperti daerah yang tidak memiliki akses terhadap fasilitas kesehatan," kata dia.
Ia mencontohkan Kampung KB yang terletak diantara bukit dan teluk, seperti di Papua Barat. Terdapat tiga Kampung KB dari 13 Kab/Kota yang dicanangkan di Papua Barat itu telah berjalan sesuai rencana.
"Integrasi ini mendorong antusiasme masyarakat terhadap Kampung KB. Kampung Marsi, Distrik Kaimana, Papua Barat, adalah Kampung KB ketiga yang dicanangkan dari 13 kabupaten/kota di Papua Barat," ujarnya.
Ia pun meyakini target minimal satu kabupaten/kota untuk Kampung KB akan tercapai sebelum akhir tahun 2016. Kampung KB menjadi inovasi strategis untuk dapat mengimplementasikan kegiatan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).
Untuk dapat mewujudkan Kampung KB di seluruh Indonesia, BKKBN bekerja sama dengan Bupati/Walikota, Kepala SKPD KB, Camat, Kepala Desa/Lurah, Bank Pembangunan Daerah (BPD), Ketahanan Masyarakat Desa atau Kelurahan (LKMD/LKMK).
Selain itu, para tokoh masyarakat, tokoh agama, Tim Penggerak PKK, Kader dan Bidan Desa merupakan modal utama proses pembentukan, operasional kegiatan, sampai dengan evaluasi dan pelaporan kegiatan kampung KB. (*)