Surabaya, (Antara Jatim) - Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatan Surabaya (KBS) akan memfokuskan pada penanganan kesejahteraan satwa serta pengelolaan yang beretika kepada satwa untuk melindungi satwa dari kepunahan.
Plt Dirut PDTS KBS Aschta Bustani, Selasa, mengatakan, dua penanganan tersebut menjadi salah satu konsentrasi kami demi melindungi satwa yang sudah "over" populasi di dalam Kebun Binatang Surabaya.
"Penanganan kesejahteraan satwa yaitu dengan cara memberikan kandang dan juga pakan yang layak supaya satwa tersebut menjadi lebih nyaman," katanya saat temu media dalam rangka menjelang pelaksanaan seminar bertajuk "Strategi Pengelolaan KBS Menuju Pengelolaan Beretika dan Berkesejahteraan Satwa" pada 9 Mei mendatang.
Ia mengemukakan, saat ini satwa yang ada di KBS sudah melebihi populasi seperti satwa komodo yang saat ini jumlah mencapai 72 ekor dalam satu kandang.
"Salah satu caranya untuk mengantisipasi masalah itu adalah dengan cara menukarkan dengan lembaga konservasi yang lain, dan ini yang harus dilakukan," katanya.
Ia mengatakan, dalam seminar nanti pihaknya juga mengundang berbagai elemen termasuk masyarakat Kota Surabaya untuk turut serta dalam seminar tersebut.
"Karena bagaimanapun juga Kebun Binatang Surabaya ini merupakan salah satu ikon yang menjadi kebanggaan warga Kota Surabaya," katanya.
Ia mengakui, selama ini pengelolaan KBS setiap tahunnya selalu mengalami kerugian karena selama beberapa tahun terakhir harga tiket masuk ke KBS tidak mengalami perubahan hanya Rp15 ribu.
"Kami harus mempertahankan itu, karena KBS merupakan tempat tujuan rekreasi edukasi yang ada di Surabaya dan masyarakat bisa memanfaatkan itu dengan baik," katanya.
Ia mengatakan, berbagai kegiatan juga dilakukan pada saat liburan sekolah dan juga liburan hari besar lainnya seperti tahun baru untuk mendatangkan pengunjung datang ke KBS ini.
"Kami akan meningkatkan kegiatan-kegiatan kecil untuk meningkatkan kunjungan yang ada di KBS ini," katanya.(*)