Banyuwangi (Antara Jatim) - Perwakilan salah satu badan usaha milik negara, yaitu Pertamina,
mengunjungi Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, guna membahas sinergitas
dengan pemerintah daerah itu.
Muhammad Haryo Yunianto, perwakilan dari PT Pertamina, bertemu
dengan Bupati Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Jumat, guna membahas
kelanjutan gagasan dari Menteri BUMN Rini Sumarno untuk menjadikan
Banyuwangi sebagai kabupaten percontohan sinergitas pemerintah daerah
dngan BUMN dalam mengurangi angka kemiskinan.
Untuk segera merealisasikan gagasan tersebut, Menteri BUMN kemudian
menunjuk PT Pertamina dan PT Garuda Indonesia sebagai koordinator BUMN
lainnya.
Dalam pertemuan dengan Bupati Anas itu, diungkapkan bahwa sejumlah
BUMN akan dikoordinir untuk bersama-sama ikut membangun Banyuwangi.
Menurut Haryo Yunianto, selain upaya sinergis dalam pengurangan
angka kemiskinan, BUMN-BUMN tersebut juga akan diarahkan untuk memacu
pengembangan pariwisata di kabupaten paling timur di Pulau Jawa itu
dengan pembangunan infrastruktur menuju lokasi wisata maupun fasilitas
pendukungnya.
"Ada dua hal yang akan dilakukan oleh BUMN, yakni pengurangan angka
kemiskinan dan pembangunan infrastruktur pariwisata," katanya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa program yang akan dilakukan oleh
BUMN-BUMN tersebut akan disesuaikan dengan program-program yang telah
dicanangkan oleh Pemkab Banyuwangi sendiri. Pihaknya mensuport agar
program itu bisa berjalan semakin baik.
Sementara itu, Banyuwangi sendiri telah menyiapkan program Smart
Kampung dan Unit Gawat Darurat (UGD) Penanganan Kemiskinan untuk
disinergikan dengan sejumlah BUMN tersebut.
"Nantinya kami akan sinergikan dengan upaya kita untuk menyukseskan
program Smart Kampung dan UGD Penangan Kemiskinan," kata Bupati Anas.
Smart Kampung yang mengutamakan penggunaan layanan publik berbasis
internet akan ditunjang dengan jaringan serat optik yang akan disalurkan
ke 41 desa percontohan oleh PT Telkom. Sebelumnya, PT PLN juga telah
menyanggupi untuk membuka akses listrik terhadap rumah tangga miskin di
Banyuwangi yang belum teraliri listrik.
Sedangkan untuk peningkatan sektor pariwisata, katanya, dalam waktu
dekat Garuda Indonesia akan menambah jadwal penerbangannya ke
Banyuwangi.
Dengan keterlibatan BUMN diharapkan angka kemiskinan Banyuwangi
yang saat ini tinggal 9,29 persen (Susenas 2015), menurut Anas, akan
menjadi energi positif untuk menekan angka kemiskinan seminimal mungkin.
"Tangan pemerintah daerah terbatas. Strategi kolaborasi dengan
banyak pihak, termasuk BUMN, bisa cepat menangani permasalahan yang
ada," katanya. (*)
Perwakilan BUMN Kunjungi Banyuwangi Bahas Sinergitas
Jumat, 29 April 2016 15:18 WIB