Jember (Antara Jatim) - Rektor Universitas Jember M. Hasan mengatakan Universitas Jember (Unej)
akan memaksimalkan website untuk "go" internasional karena salah satu
parameter penilaian perguruan tinggi yang kini menjadi acuan adalah
Webometric.
"Adanya pemeringkatan perguruan tinggi dengan Webometric yakni pemeringkatan perguruan tinggi berbasis pada website yang dimiliki, memaksa kita untuk mempersiapkan website dengan baik, jika tidak maka kita akan terlempar dari percaturan internasional," katanya saat membuka kegiatan workshop internasionalisasi Unej yang digelar 29-30 Maret 2016 di kampus setempat, Selasa.
Menurut dia, perguruan tinggi harus mampu mengikuti perkembangan dinamis yang ada, di antaranya tuntutan untuk mengikuti berbagai parameter penilaian perguruan tinggi yang telah ditetapkan secara global dan salah satu parameter penilaian perguruan tinggi yang kini menjadi acuan adalah Webometric.
"Adanya parameter penilaian secara internasional itu tidak bisa dihindari, apalagi perguruan tinggi di Indonesia kini tidak hanya bersaing dengan sesama perguruan tingi nasional, namun juga menghadapi persaingan dengan perguruan tinggi asing," tuturnya di hadapan seluruh pimpinan dan pengelola website di lingkungan Unej.
Selain terus berusaha memaksimalkan website, lanjut dia, Unej bertekad terus mengupayakan langkah internasionalisasi di antaranya dengan menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi terutama di luar negeri, baik di bidang penelitian maupun pada pertukaran mahasiswa dan dosen.
"Kampus Tegalboto Unej juga mendorong mahasiswa dan dosen agar aktif dalam mengikuti berbagai kegiatan ilmiah, terutama di luar negeri. Usaha internasionalisasi itu sudah memiliki payung hukum dengan adanya Surat Keputusan Rektor nomor 11957 tahun 2014 tentang internasionalisasi," kata Rektor Unej dua periode itu.
Sementara itu dalam laporannya, Ketua panitia kegiatan yang juga Kepala "International Office" Unej Martinus Pandutama menjelaskan tujuan "workshop" tersebut menyamakan persepsi di antara pimpinan unit kerja di lingkungan kampus yakni mengelola website yang baik.
"Kami menghadirkan pemateri Dr Firmanzah Ardiansyah, ketua satuan tugas Webometric Institut Pertanian Bogor. Harapannya para peserta bisa belajar dari pengalaman Institut Pertanian Bogor dalam mengelola website yang dapat mendukung pemeringkatan perguruan tinggi dalam Webometric," tuturnya.
Selain mendapatkan materi dari ketua satuan tugas Webometric IPB, para peserta juga mendapatkan materi teknis mengelola website dari tim Unit Pelaksana Teknis (UPT) Teknologi Informasi Unej.
Sementara pada hari kedua diisi dengan pelatihan menulis berita sebagai bagian dari informasi dinamis website, dengan nara sumber Bagian Humas dan Protokol Unej.(*)
"Adanya pemeringkatan perguruan tinggi dengan Webometric yakni pemeringkatan perguruan tinggi berbasis pada website yang dimiliki, memaksa kita untuk mempersiapkan website dengan baik, jika tidak maka kita akan terlempar dari percaturan internasional," katanya saat membuka kegiatan workshop internasionalisasi Unej yang digelar 29-30 Maret 2016 di kampus setempat, Selasa.
Menurut dia, perguruan tinggi harus mampu mengikuti perkembangan dinamis yang ada, di antaranya tuntutan untuk mengikuti berbagai parameter penilaian perguruan tinggi yang telah ditetapkan secara global dan salah satu parameter penilaian perguruan tinggi yang kini menjadi acuan adalah Webometric.
"Adanya parameter penilaian secara internasional itu tidak bisa dihindari, apalagi perguruan tinggi di Indonesia kini tidak hanya bersaing dengan sesama perguruan tingi nasional, namun juga menghadapi persaingan dengan perguruan tinggi asing," tuturnya di hadapan seluruh pimpinan dan pengelola website di lingkungan Unej.
Selain terus berusaha memaksimalkan website, lanjut dia, Unej bertekad terus mengupayakan langkah internasionalisasi di antaranya dengan menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi terutama di luar negeri, baik di bidang penelitian maupun pada pertukaran mahasiswa dan dosen.
"Kampus Tegalboto Unej juga mendorong mahasiswa dan dosen agar aktif dalam mengikuti berbagai kegiatan ilmiah, terutama di luar negeri. Usaha internasionalisasi itu sudah memiliki payung hukum dengan adanya Surat Keputusan Rektor nomor 11957 tahun 2014 tentang internasionalisasi," kata Rektor Unej dua periode itu.
Sementara itu dalam laporannya, Ketua panitia kegiatan yang juga Kepala "International Office" Unej Martinus Pandutama menjelaskan tujuan "workshop" tersebut menyamakan persepsi di antara pimpinan unit kerja di lingkungan kampus yakni mengelola website yang baik.
"Kami menghadirkan pemateri Dr Firmanzah Ardiansyah, ketua satuan tugas Webometric Institut Pertanian Bogor. Harapannya para peserta bisa belajar dari pengalaman Institut Pertanian Bogor dalam mengelola website yang dapat mendukung pemeringkatan perguruan tinggi dalam Webometric," tuturnya.
Selain mendapatkan materi dari ketua satuan tugas Webometric IPB, para peserta juga mendapatkan materi teknis mengelola website dari tim Unit Pelaksana Teknis (UPT) Teknologi Informasi Unej.
Sementara pada hari kedua diisi dengan pelatihan menulis berita sebagai bagian dari informasi dinamis website, dengan nara sumber Bagian Humas dan Protokol Unej.(*)