Surabaya (Antara Jatim) - Organisasi kemasyarakatan Muhammadiyah Surabaya berencana menambah lembaga pendidikan hingga tahun 2019, dengan mendirikan satu SMK, dua SMP dan sejumlah SD di Surabaya serta renovasi beberapa bangunan sekolah sebagai bentuk kepedulian terhadap dunia pendidikan.
"Kami akan lembaga pendidikan hingga tahun 2019, rencananya mendirikan satu SMK, dua SMP dan sejumlah SD. Selain itu kami juga akan menambah kualitas sekolah yang ada dengan penambahan ruangan baru," kata Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya, Dr Mahsun Djayadi Mag usai dilantik sebagai ketua baru di Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS), Senin.
Ia mengatakan, pihaknya dalam hal ini lebih memfokuskan pembangunan sekolah pada jenjang SMK untuk mendukung program pemerintah, apalagi Muhammadiyah Surabaya saat ini hanya memiliki dua sekolah pada jenjang SMK.
"Rencananya pada akhir tahun 2016 sudah terbentuk tim pendirian untuk SMK yang direncanakan berada di wilayah Kenjeran. Saat ini masih dalam tahap persiapan untuk mengelola tanah milik Muhammadiyah Surabaya," ujarnya.
Menurut dia, SMK Muhammadiyah yang akan berlokasi di Kenjeran itu untuk SMK Kelautan dan berharap kesiapan semua aspek mulai sarana prasarana dan tenaga pendidiknya segera terealisasi, karena ditargetkan pada akhir tahun bisa segera selesai.
Selain menambah sekolah kejuruan, ia menambahkan prioritas lainnya yaitu menambah ruang kelas baru bagi sekolah Muhammadiyah yang sedang berkembang, kemudian perencanaan penambahan SMP dan SD sesuai permintaan, seperti permintaan penambahan sarana di daerah Ampel dan permintaaan mendirikan sekolah baru juga.
"Yang pasti nanti kami petakan dulu sekolah-sekolah yang berkembang dan yang belum bisa berkembang, apa masih perlu ditambah lembaga baru atau hanya ditambah sarana sekolah yang ada, karena kami juga ingin mendirikan sekolah yang berkualitas," tuturnya.
Melihat perkembangan sekeolah Muhammadiyah saat ini, ia menilai sebagian sekolah sudah mampu melakukan pengelolaan dana secara mandiri, sedangkan sisanya masih cukup kesulitan dalam pengelolaan dan pengembangan sekolahnya.
"Untuk menyiasati perbedaan perkembangan sekolah Muhammadiyah ini, akan ada namanya pengalihan dana sekolah yang kuat ke yang kurang. Jangan sampai terus seperti selama ini yang bagus mengabaikan yang lain," terangnya.
Sementara itu, Mantan Kepala SMP Muhammadiyah 15 Surabaya periode 2006-2015, Ali Fauzi, menambahkan sekolahnya sudah mengalami perkembangan peminat, terlihat dari awal hanya ada tiga rombongan belajar (rombel), namun saat ini sekolahnya memiliki 12 rombel atau 450 siswa.
"Dengan bertambahnya siswa di sekolah, kami jadi kekurangan ruang kelas, sehingga kami berharap ada bantuan tambahan ruang belajar baru," ungkapnya.
Guru Agama Islam ini menjelaskan sebagai sekolah yang masuk sekolah unggulan, pihaknya menuntut sekolah untuk bisa membina dan membantu sekolah Muhammadiyah lain yang dinilai kurang berkembang, mulai dari peningkatan kualitas guru dan metode pembelajaran.
"Kami ada kegiatan berbagi pengalaman dan kerja sama untuk saling membantu antarsekolah, sehingga
ada subsidi silang. Pembiayaan besar bisa ditanggung bersama, jadi sekolah kecil bisa maju bersama," tandasnya. (*)
Muhammadiyah Surabaya Berencana Tambah Lembaga Pendidikan Hingga 2019
Senin, 8 Februari 2016 16:37 WIB
Kami akan lembaga pendidikan hingga tahun 2019, rencananya mendirikan satu SMK, dua SMP dan sejumlah SD. Selain itu kami juga akan menambah kualitas sekolah yang ada dengan penambahan ruangan baru.