Jember (Antara Jatim) - Puluhan mahasiswa Universitas Jember (Unej) yang tergabung dalam Gerakan Menolak Diam (Geram) berdemonstrasi menuntut transparansi kuliah kerja nyata (KKN) di Gedung Rektorat kampus setempat, Kamis.
"Kami sudah sebulan melakukan KKN sejak 4 Januari 2016, namun fasilitas yang seharusnya diberikan kepada mahasiswa berupa jaket, kaos, dan topi sebagai atribut program KKN hingga kini belum diterima mahasiswa," kata koordinator aksi, Ahmad Faisal Briliansyah, di Universitas Jember, Jawa Timur.
Menurut dia, para mahasiswa yang turun ke jalan mewakili sebanyak 1.559 mahasiswa yang melakukan kuliah kerja nyata di Kabupaten Jember, Lumajang, Probolinggo, Situbondo, dan Bondowoso.
"Mahasiswa sangat kecewa karena tahun-tahun sebelumnya tidak ada kejadian yang sangat memalukan dan mencoreng nama Unej terkait dengan atribut KKN yang tidak diberikan kepada mahasiswa, padahal seluruh mahasiswa yang melakukan program kuliah kerja itu sudah membayar lunas," tuturnya.
Ia menjelaskan mahasiswa sudah membayar uang KKN sebesar Rp18.750 setiap semester yang terhitung totalnya sekitar Rp150.000 untuk setiap mahasiswa yang menempuh program kuliah kerja nyata tersebut.
"Total anggaran yang didapat Kampus Unej sebesar Rp230 juta, namun mahasiswa yang menempuh program KKN itu tidak mendapatkan atribut apapun saat diterjunkan ke desa-desa, sehingga hal tersebut dikhawatirkan membahayakan mahasiswa," paparnya.
Untuk itu, lanjut dia, aktivis Geram menuntut transparansi penyelenggaraan KKN, penyelenggara KKN harus bertanggung jawab atas carut-marutnya program KKN, jaket KKN beserta fasilitas atribut lainnya harus diberikan kepada mahasiswa.
"Kami juga minta pihak Unej membenahi manajemen penyelenggaraan KKN dan bersihkan Lembaga Pengabdian Masyarakat Unej dari pelaku korupsi," tegas mahasiswa FISIP Unej itu.
Sejumlah mahasiswa sempat melakukan aksi dorong dengan satpam Unej karena tidak diizinkan masuk untuk menemui Rektor Universitas Jember, M. Hasan yang sudah dilantik beberapa hari lalu di Jakarta sebagai Rektor Unej 2016-2020.
Kekesalan mahasiswa akhirnya diluapkan dengan membakar ban bekas dan sejumlah kertas tuntutan para mahasiswa KKN di halaman Gedung Rektorat Unej.
Pembantu Rektor 3 Unej, M. Saleh mengatakan pihaknya akan memfasilitasi rapat dengar pendapat mahasiswa dengan sejumlah pihak yang berkompeten terkait dengan program KKN itu.
"Saat ini Pembantu Rektor 2 yang mengetahui persoalan itu tidak ada di tempat, sehingga saya akan menyampaikan aspirasi mahasiswa KKN kepada Rektor dan beberapa pihak yang bertanggung jawab atas program KKN," tuturnya.
Sebelum melakukan demonstrasi di Gedung Rektorat Unej, puluhan mahasiswa juga berdemonstrasi di Kantor Lembaga Pengabdian Masyarakat Unej dan ditemui langsung oleh Kepala LPM Unej, Anwar. (*)