Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memastikan tarif tiket masuk ke Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada 2016tidak mengalami kenaikan melainkan tetap dengan tarif Rp15.000.
Sekretaris Kota (Sekkota) Surabaya, Hendro Gunawan, di Surabaya, Rabu, mengatakan pihaknya meminta pada Perusahaan Daerah taman Satwa (PDTS) KBS untuk mampu menggali pendapatan di luar pendapatan utama.
"Selama ini hampir 90 persen lebih pendapatan KBS berasal dari penjualan tiket masuk. PDTS KBS harus memiliki program-program yang bisa melibatkan perusahaan lain untuk membantu operasional KBS," katanya.
Menurut dia, salah satunya yang bisa dilakukam PDTS KBS adalah mengoptimalkan program sahabat satwa. Program ini adalah ada perusahaan yang ikut memberi makan atau membiayai pakan satwa.
Ia mengatakan pada tahun lalu, kerugian KBS akibat membengkaknya beban biaya operasional mencapai Rp770 juta. Tahun ini diperkirakan naik menjadi Rp1 miliar. Kenaikan beban biaya operasional ini akibat kenaikan Upah Minimum Kota (UMK) dan juga biaya-biaya lainnya.
"Kami sudah bicara dengan direksi KBS soal kenaikan tarif tiket masuk. Kami minta itu tidak dinaikkan. Sebab pada prinsipnya KBS ini kan sebagai pelayanan publik dalam hal edukasi tentang satwa sekaligus sarana rekreasi yang murah bagi warga Surabaya," katanya.
Sisanya sebesar Rp60 juta, lanjut dia, akan digunakan untuk memberi makan sepasang beruang madu. Sepasang beruang madu ini dalam sebulan kebutuhannya sekitar Rp5 juta untuk makanan.
Selain Indosat, lanjut dia, saat ini sudah ada sekitar 11 perusahaan lagi yang berencana memberi donasinya ke KBS, salah satu di antaranya adalah PT Sinar Galaxy dan PT Ciputra.
"Saat ini sudah ada beberapa perusahaan yang memberi bantuan ke KBS, baik dalam bentuk barang ataupun uang. Perusahaan itu seperti PT Telkomsel, PT Pelindo III, PT Bank Mandiri dan perusahaan es krim Walls," katanya.
Saat ini, ada sejumlah perusahaan swasta atapun BUMN yang ikut dalam program sahabat satwa. PT Pelindo III, PT Indosat, PT Sinar Galaxy, PT Ciputra, PT Telkomsel, PT Bank Mandiri dan perusahaan es krim Walls.
Untuk Indosat yang berubah menjadi Indosat Ooredoo, sepakat mengadopsi dua ekor satwa beruang madu. Operator selular mengucurkan dananya melalui CSR senilai Rp100 juta.
Selain mengadopsi beruang madu, dana tersebut juga untuk bantuan pengembangan infrastruktur. "Kami akan memberikan satwa pakan dengan standar nutrisi yang terjaga, akses pada perawatan medis, dan kesejahteraan yang berlandaskan kaidah-kaidah konservasi," ujar Head of Region East Java Bali Nusra Indosat Ooredoo, Wasis Sulaiman.
Sementara itu, Plt Direktur Utama PDTS KBS Aschta Nita Boestani Tajudin menyambut baik donasi tersebut. Dia berharap program yang dilakukan Indosat Ooredoo ini menjadi inspirasi perusahaan lain untuk ikut berkontribusi memelihara satwa yang keberadaannya kini terancam punah, khususnya beruang madu.
Beruang madu merupakan salah satu spesies yang masuk ke daftar Red Data List dengan status Vulnerable (Rentan) berdasarkan Daftar Merah IUCN atau dikenal juga dengan Red Data List. Kebun Binatang Surabaya memiliki 15 ekor beruang madu yang dikonservasi.
"Menjaga kelestarian satwa langka merupakan tanggung jawab kita bersama," katanya. (*)
Pemkot Surabaya Pastikan Tiket Masuk.KBS 2016 Tetap
Rabu, 23 Desember 2015 17:49 WIB
Selama ini hampir 90 persen lebih pendapatan KBS berasal dari penjualan tiket masuk. PDTS KBS harus memiliki program-program yang bisa melibatkan perusahaan lain untuk membantu operasional KBS