Tulungagung (Antara Jatim) - Belasan pegawai negeri sipil di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur,
dipastikan tertular virus HIV/AIDS akibat perilaku seks bebas maupun
hubungan perselingkuhan dengan sesama PNS maupun pasangan lain di luar
nikah.
"Data yang berhasil kami identifikasi sejak 2006 hingga sekarang,
tercatat ada 18 dari total 1.244 ODHA (orang dengan HIV/AIDS) yang telah
memeriksakan diri," ujar Pengelola Program Komisi Perlindungan AIDS
Kabupaten Tulungagung, Ifada, usai aksi pembagian kondom gratis di
Terminal Gayatri, Tulungagung, Selasa.
Semakin banyaknya PNS yang tertular virus HIV/AIDS tersebut menjadi perhatian khusus KPA Tulungagung.
Apalagi, lanjut Ifada, dari 18 PNS yang telah teridentifikasi berstatus ODHA itu, mayoritas berlatar belakang guru.
Ifada tidak menyebut spesifik jumlah kasus ODHA berlatar belakang
PNS dalam setahun terakhir, namun ia memastikan beberapa temuan kasus
HIV/AIDS terakhir juga berlatar belakang guru.
Kendati tidak serta-merta memastikan penyebab penularan akibat
perilaku seks bebas, Ifada menyatakan hampir semua temuan kasus
HIV/AIDS, terutama di kalangan PNS atau guru, adalah akibat transmisi
seksual dengan pasangan di luar nikah.
Pernyataan Ifada merujuk pada kasus-kasus perselingkuhan antara
sesama PNS ataupun dengan pasangan non-PNS sehingga mereka menjadi
rentan tertular HIV/AIDS.
"Memang ada yang masuk kelompok risiko tinggi karena perilaku seks
bebas dengan berganti-ganti pasangan, namun sebagian lain karena
hubungan dengan pasangan di luar nikah yang menjadi teman kencannya
(selingkuh)," ungkap Ifada.
Menurut data KPA, jumlah temuan kasus HIV/AIDS di Tulungagung sejak
lembaga penanggulangan AIDS terbentuk pada 2006 hingga saat ini
tercatat sebanyak 1.244 kasus.
Tenaga nonprofesional atau karyawan mendominasi sebaran kasus
HIV/AIDS dengan jumlah mencapai 328 ODHA, disusul kelompok ibu rumah
tangga sebanyak 270 ODHA, kalangan pekerja seks sebanyak 210 ODHA,
TKI/TKW sebanyak 108 ODHA, wiraswasta sebanyak 82 ODHA, sopir sebanyak
39 ODHA, dan anak-anak di bawah 10 tahun sebanyak 26 ODHA.
Kalangan PNS sendiri menempati urutan 10 besar dari total 15
kategori yang dikelompokkan KPA Tulungagung berdasar latar belakang
pekerjaan.
Wakil Bupati Tulungagung, Maryoto Bhirowo mengaku prihatin atas besarnya angka kasus HIV/AIDS di Tulungagung.
Ia bahkan menyatakan Tulungagung saat ini berstatus siaga HIV/AIDS
sehingga perlu penanganan menyeluruh, baik dari tingkat KPA, dinas
kesehatan, maupun kalangan komunitas sebaya ODHA.
"Pemerintah Kabupaten Tulungagung memiliki komitmen untuk mendukung
upaya penanggulangan HIV/AIDS secara menyeluruh karena saat ini jumlah
ODHA Tulungagung menempati urutan kelima terbesar di Jatim," ujarnya.
Secara khusus, Maryoto mengimbau pada masyarakat Tulungagung,
terutama kelompok berisiko tinggi, untuk membuka diri dan proaktif
memeriksakan diri ke klinik-klinik VCT yang ada di RSUD dr Iskak, maupun
12 puskesmas tingkat kecamatan yang telah dilengkapi prasarana serta
laboratorium pemeriksaan HIV/AIDS atau VCT. (*)
Belasan PNS Tulungagung Positif Tertular HIV/AIDS
Selasa, 1 Desember 2015 19:09 WIB
"Pemerintah Kabupaten Tulungagung memiliki komitmen untuk mendukung upaya penanggulangan HIV/AIDS secara menyeluruh karena saat ini jumlah ODHA Tulungagung menempati urutan kelima terbesar di Jatim. Tulungagung saat ini berstatus 'Siaga HIV/AIDS'," ujarnya.